Mitrapost.com – Rebo Wekasan merupakan salah satu tradisi masyarakat Jawa, Sunda dan Madura. Ini menandakan hari Rabu terakhir bulan Safar, menurut kalender Islam. Tradisi tersebut dilakukan oleh masyarakat denga tujuan menolak bala dan memohon perlindungan pada Allah SWT agar dijauhkan dari musibah.
Pemilihan hari Rabu sendiri didasarkan pada peristiwa di Islam, yakni hari pertama Nabi Muhammad SAW sakit hingga meninggal dunia.
Rebo Wekasan berasal dari tradisi Wali Songo dalam dakwahnya yang mengungkap bahwa Allah SWT menurunkan lebih dari 500 penyakit saat bulan Safar. Untuk menolak musibah tersebut, ulama menganjurkan untuk beribadah sebanyak-banyaknya dan senantiasa memohon kepada Allah SWT agar dijauhkan dari penyakit.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa amalan yang dianjurkan untuk mengisi Rebo Wekasan.
Salat tolak bala
Masyarakat Muslim disarankan untuk mengerjakan salat sunah lidaf’il bala’ sebanyak empat rakaat. Salat sunah lidaf’il bala’ adalah amalan sunah dengan harapan dapat menjauhkan diri dari musibah. Salat ini biasanya dilakukan pada waktu dhuha.
Setiap rakaatnya, dianjurkan membaca Al-Fatihah, kemudian surat Al-Kautsar 17 kali, surat Al-Ikhlas 50, Surat Al-Falaq dan surat An-Nas masing-masing satu kali.
Tumpengan
Tradisi masyarakat saat Rebo Wekasan salah satunya menggelar acara selamatan dengan tumpeng. Tak hanya tumpeng, acara tersebut juga identik dengan jajanan lainnya, seperti apem, lemper, ketupat, hingga bubur sapar.
Puasa
Selanjutnya, banyak orang juga menjalani puasa saat melakukan tradisi Rebo Wekasan. Puasa menjadi salah satu cara untuk menangkal dan menghindari datangnya penyakit.
Pandangan Islam soal Rebo Wekasan
Berdasar hadis Bukhari dan Muslim, Nabi SAW bersabda, “Tidak ada penyakit menular. Tidak ada kepercayaan datangnya malapetaka di bulan Safar. Tidak ada kepercayaan bahwa orang mati itu rohnya menjadi burung yang terbang.”
Menurut al-Hafizh Ibn Rajab-Hanbali, Rasulullah SAW merespon tentang tradisi masa jahiliyah, dimana mereka meyakini datangnya bulan Safar membawa penyakit dan kesialan. Sakit atau sehat, musibah atau selamat, semuanya harus dikembalikan kepada kehendak Allah SWT.
Ritual Rebo Wekasan memang tidak ada di dalam Islam, namun ada nilai-nilai keislaman yang terkandung dalam amalannya, seperti contoh puasa dan salat dengan niat salat sunah mutlak. (*)
Redaksi Mitrapost.com