Pati, Mitrapost.com – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 2024 mendatang, gerakan masyarakat yang menginginkan Bupati Pati dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) terus mencuat.
Melalui gerakan yang gencar dengan “2024 Wayahe Wong NU Mimpin Pati” sudah mulai tersebar di jagat sosial media.
Rokib Ismail, selaku inisiator gerakan tersebut, mengatakan bahwa tahun depan Kabupaten Pati sudah saatnya memiliki pemimpin dari kalangan Nahdliyin. Sebagai saat ini mayoritas masyarakat Kabupaten Pati merupakan warga NU.
“Karena sudah saatnya dari kalangan NU, supaya untuk memporsionalkan bahwa kebijakan agar itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” terangnya Senin, (10/9/2023) yang lalu.
Gerakan yang dibangun tersebut, didasari keresahannya karena selama ini, Kabupaten Pati belum pernah dipimpin dari unsur Nahdliyin.
Ia mengucapkan dengan terwakili pemimpin dari kalangan NU, diharapkan dapat mengakomodir warga masyarakat termasuk dari kaum Nahdliyin di Kabupaten Pati.
Sementara itu, saat disinggung mengenai kriteria Calon Bupati (Cabup) atau Calon Wakil Bupati (Cawabup) belum bisa disampaikan. Ia menegaskan hal tersebut, masih pada konteks pembahasan dalam upaya untuk menentukan langkah politik ke depan.
“Kita baru saja menggelar rapat perdana, tapi sejauh ini belum ada figur yang kita munculkan, termasuk juga kendaraan politiknya. Dalam hal itu kita hanya meminta tanggapan dari NU terkait dengan penyatuan persepsi akan gerakan ini,” terangnya.
Menanggapi akan gerakan yang telah gencar digaungkan tersebut, Ketua Pengurus Cabang (PC) NU Kabupaten Pati, Yusuf Hasyim menyampaikan mendukung akan gerakan itu.
Ia menilai bahwa langkah tersebut merupakan usulan dari mayoritas kader NU guna menyikapi jelang Pemilu tahun 2024 mendatang. Meskipun demikian secara tegas, pihaknya tidak dapat terjun dalam politik praktis tersebut.
“Pada dasarnya kalua dari NU adalah politik kebangsaan. Kalau soal politik praktis adalah dari parpol sendiri. Namun jika ada gerakan dari warga Nahdliyyin maka sebagai organisasi atau Jam’iyyah kita ikut untuk kepentingan dan kebaikan bersama,” ujarnya.
Selain itu, Yusuf Hasyim juga menuturkan bahwa pihaknya tidak melarang jika terdapat anggota NU yang akan mencalonkan diri dalam kontestasi Pemilu di tahun 2024. Ia menegaskan selama tujuan untuk kemaslahatan umat maka pihaknya tidak mempermasalahkan. (Asy)