Musim Kemarau, Harga Jagung di Pati Melonjak Naik Capai Rp5.900 Per Kilogram 

Pati, Mitrapost.com – Musim kemarau tahun ini nampaknya menjadi berkah tersendiri bagi petani jagung di Kabupaten Pati.

Pasalnya cuaca terik menjadikan harga jagung kering mengalami kenaikan harga. Dimana berdasarkan pengakuan dari salah satu petani yang berasal dari Desa Pasuruhan, Kecamatan Kayen, Abdul Muhid mengungkapkan bahwa harga jagung kering tembus di angka Rp5.900 per kilogram.

Kenaikan harga juga terjadi untuk jenis jagung basah dimana setiap kilogramnya masih berada di kisaran harga Rp4.700.

“Alhamdulillah jagung tahun ini bisa naik harganya, kalau tahun lalu jagung kering hanya 4.000, kemarin terakhir 4.900 per kilogram. Kalau untuk jagung basah ini sudah 4.700, untuk tahun lalu itu sekitar 3.800 saja,” ungkapnya saat dihubungi Mitrapost.com beberapa waktu lalu.

Pihaknya menuturkan kenaikan harga jagung tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah satunya yakni masuk musim kemarau. Dimana dengan minimnya intensitas hujan yang terjadi menyebabkan lahan-lahan pertanian tidak mengalami kebanjiran.

Selain itu, juga disebabkan oleh faktor hama berupa tikus. Kondisi kemarau kering menyebabkan lahan jagung minim diserang hama tikus.

“Kalau dibandingkan tahun sebelumnya, itukan musim kemarau basah jadi hama tikusnya itu sangat banyak. Belum lagi kadang masih diguyur hujan, yang sebagian juga menyebabkan ladang menjadi kebanjiran,” tambah Muhid.

Sementara itu, melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati yang disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Kuswantoro mengungkapkan bahwa harga jagung tidak jauh berbeda di tingkat pasar.

Berdasarkan catatan, menunjukkan harga jagung pipil kering di pasaran mencapai Rp7.000 per kilogram.

“Kalau dari hasil survei yang kami lakukan, untuk harga tidak mengalami perbedaan yang signifikan baik dari tingkat petani maupun di pasaran, untuk jagung pipil kering capai 7.000 setiap kilogram,” ujarnya. (Asy)