Mitrapost.com – Golongan darah disebut berkaitan dengan kepribadian seseorang. Namun, faktanya belum ada hasil penelitian yang kuat untuk mendukung hipotesis tersebut. Namun, kemungkinan golongan darah dapat menentukan risiko penyakit tertentu. Hal ini berdasarkan penelitian tahun 2013 yang menunjukkan golongan darah mungkin dapat menggambarkan tentang kondisi atau masalah kesehatan tertentu.
Dilansir dari laman AARP, golongan darah ditentukan oleh ada tidaknya zat tertentu yang disebut antigen. Zat tersebut memicu respons imun jika terdapat benda asing bagi tubuh. Menurut Palang Merah Dunia, ada 4 jenis golongan darah utama dan dua resus negatif dan positif. Artinya ada delapan subtipe darah: A+, A-, B+, B-, O+, O-, AB+, AB-.
Menurut penelitian tahun 2020 dalam jurnal American Heart Association Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology, disebutkan bahwa orang dengan golongan A dan B berisiko lebih tinggi mengalami pembekuan darah di kaki, dibandingkan mereka yang memiliki golongan darah O. Selain itu, dua golongan darah tersebut 47 persen lebih mungkin mengalami emboli paru ketika pembekuan darah berpindah ke kaki menuju paru-paru.
Mary Cushman, M.D., ahli hematologi di Pusat Medis Universitas Vermont dan profesor kedokteran dan patologi di Larner College of Medicine di UVM di Burlington, Vermont menjelaskan kemungkinan hal ini terjadi karena modifikasi protein.
“Salah satunya adalah dengan memodifikasi protein yang disebut faktor von Willebrand, yang sangat penting dalam pembentukan bekuan darah. Modifikasi protein berbeda pada tipe darah yang berbeda,” jelasnya.
Mary kembali melanjutkan, “Jadi orang dengan golongan darah O rata-rata memiliki tingkat faktor von Willebrand paling rendah dan risiko penggumpalan abnormal paling rendah. Tipe AB memiliki tingkat tertinggi dan, dalam beberapa penelitian, risiko penggumpalan darah tertinggi.”
Dalam penelitian yang sama, Golongan darah A juga 8 persen lebih mungkin terkena serangan jantung dan 10 persen lebih mungkin mengalami gagal jantung dibandingkan tipe O. Hal ini karena golongan darah A dikaitkan dengan kadar kolestrol ‘jahat’ (LDL) yang lebih tinggi yang menyebabkan kolestrol tinggi, sekaligus sebagai faktor penyebab penyakit yang berhubungan dengan Jantung.
Lebih lanjut, golongan darah AB dikaitkan dengan peradangan, yang dapat berdampak buruk pada pembuluh darah. Namun, hal ini memerlukan penelitian yang lebih banyak untuk mendapatkan kesimpulan dengan lebih pasti.
Golongan darah juga dapat memengaruhi risiko stroke. Sebuah studi tahun 2022 yang diterbitkan dalam jurnal medis Neurology meninjau 48 penelitian terhadap 17.000 pasien stroke. Peneliti menemukan orang dengan golongan darah A, 16 persen lebih mungkin terkena stroke dini dibandingkan golongan darah lain. Di sisi lain, orang bergolongan darah O memiliki kemungkinan 12 persen lebih kecil mengalami stroke.
Penelitian oleh Mary Cushman menemukan bahwa golongan darah AB memiliki risiko stroke 1,8 kali lebih tinggi dibandingkan oleh golongan darah O. Sementara golongan darah lain tidak terpengaruh.
Beberapa penelitian mungkin menunjukkan pengaruh golongan darah terhadap risiko kesehatan tertentu. Namun, menurut Mary Cushman golongan darah tidak secara pasti memberi tahu Anda tentang risiko pribadi.
Memiliki golongan darah dengan risiko penyakit lebih kecil tidak bisa membuat Anda merasa lebih aman, begitu pun sebaliknya. Ada lebih banyak faktor risiko yang memicu suatu penyakit. Maka, yang perlu dilakukan adalah memiliki pola hidup sehat dengan pola makan teratur dan sehat, tetap aktif beraktivitas, tidak merokok, cukup tidur, mengatur berat badan, mengontrol kolesterol, mengatur gula darah dan mengatur tekanan darah. (*)
Redaksi Mitrapost.com