Pati, Mitrapost.com – Memasuki musim kemarau kini membuat air di Waduk Gembong, Desa Gembong, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati telah menyusut.
Pasalnya air di Waduk Gembong sendiri jika berdasarkan data telah menyusut diperkirakan pada awal bulan Juni dan Juli lalu.
Dengan rincian debit air Waduk Gembong dari atas hingga bawah permukaan yakni 36 meter, sehingga diperkirakan sekitar dua juta meter kubik lebih air sudah mulai menyusut.
Jika dibandingkan kapasitas awal yakni berkisar sembilan juta kubik air, sehingga kini masih tersisa tujuh juta meter kubik.
Melalui Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Waduk Gembong, Mohammad Choirul Umam menyampaikan bahwasannya menyusutnya air di Waduk Gembong dikarenakan lantaran dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana selaku pihak pengelola telah membuka pintu air waduk guna mengairi lahan persawahan diarea bawah.
“Kalau berdasarkan pantauan surutnya itu mulai bulan Juni. Awalnya gini, debit air waduk disini itu dari atas sampai kebawah itu berkisar 36 meter iku pol duwur soko ngisor sampe atas,” kata Umam kepada Mitrapost.com.
“Terus bulan Juni Juli itu ada penyusutan karena curah hujan wes coro menurun, dan curah hujan menurun iku wes paling menyurut iki yo iki. Dan sebenere menyurut itu gak gara-gara merembes atau gimana, karena emang airnya dibuka. Dan emang dibukak dari pihak pengelola buat sawah-sawah daerah sana kan pada kekeringan ya. Jadi menyusut emang karena dialirkan,” tambah dia.
Daerah lahan persawahan yang mendapat suplai air Waduk Gembong yakni ada lima kecamatan dari Kabupaten Pati. Kelima kecamatan tersebut terdiri dari Kecamatan Tlogowungu, Pati, Wedarijaksa, Margorejo dan Gembong.
Sedangkan untuk Kecamatan Gembong sendiri meliputi beberapa desa yakni di Desa Wonosekar, Semirejo dan Kedungbulus.
Sementara itu menurut warga Desa Gembong area Waduk Gembong, Ahmad Tarfin (24) menyebutkan bahwa suplai air Waduk Gembong kebanyakan dialokasikan warga untuk persawahan dan perkebunan seperti singkong, tebu, jagung dan palawija.
“Kebanyakan kui air Waduk Gembong dialokasikan, diberikan pasa warga untuk sawahnya, untuk kebunnya. Nah rata-rata kui kaya singkong, tebu, jagung, bahkan sampai palawija,” sebut Tarfin saat dimintai keterangan Mitrapost.com. (*)