Mitrapost.com – Fenomena El Nino yang saat ini terjadi disebut bisa meningkatkan resiko penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).
Hal itu diungkapkan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.
“El nino ini pasti temperatur suhu naik. Kemudian ada angin yang mempengaruhi penyebaran nyamuk, ada kelipatan, ada juga curah hujan. Saya kira sudah pasti akan berpengaruh karena ini penularannya dari nyamuk,” jelasnya dilansir dari Bisnis.com.
Kondisi ini disebut dapat membuat daur hidup nyamuk menjadi lebih cepat hingga dua kali lipat dari normalnya.
“Dari nyamuk jadi telur, telur itu bisa 1-5 hari menetas, jadi jentik, jentik jadi kepompong, kemudian jadi nyamuk dewasa. Itu siklusnya paling cepat bisa sampai 6-7 hari,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebut jika berdasarkan penelitian, cuaca juga bisa mempengaruhi agresifitas nyamuk.
“Dalam suhu di bawah 20 derajat nyamuk itu mengigit manusia sekali dalam waktu 5,5 hari. Tapi, kalau suhu di atas 27-33 derajat, nyamuknya menggigit tiap dua hari, jadi 2x lebih cepat. Kalau banyak gigitannya, sudah pasti ada virus DB dari situ,” jelasnya.
Untuk itu, guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kejadian luar biasa (KLB) DBD akibat el nino, pihaknya menilai kesiapan sarana kesehatan menjadi hal yang penting.
“Ini kesiapan sarana kesehatan, tentu itu paling penting, bagaimana kesiapan menangani pasien-pasien kalau terjadi KLB,” ujarnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com