Berikut Peran Orang Tua untuk Cegah Bullying oleh Anak

Mitrapost.com – Maraknya berita perundungan/bullying yang tersebar di media sosial, seharusnya sudah menjadi fokus perhatian kita bersama. Masyarakat, pemerintah dan pihak-pihak lainnya perlu bersama-sama melakukan pencegahan agar tindakan ini tidak terulang kembali di masa mendatang.

Bullying merupakan perilaku agresif yang sifatnya berulang dan melibatkan kekerasan fisik maupun verbal, baik secara langsung atau di media sosial. Tindakan ini mungkin didorong adanya pola pikir superioritas, dimana pihak yang kuat merasa berhak untuk menindas pihak yang lemah.

Untuk mencegah dan menghentikan tindakan merugikan ini, diperlukan sinergi dan komitmen dari berbagai pihak. Namun, hal tersebut juga dapat dimulai dari didikan orang tua, dimana lingkungan rumah menjadi tempat pertama dimana anak tumbuh dan berkembang. Artinya, pola asuh orang tua berperan besar pada pola pikir dan perilaku anak-anak ke depannya. Termasuk, mencegah anak melakukan tindakan bullying.

Dilansir dari beberapa sumber berikut peran orang tua dalam mencegah bullying oleh anak-anak.

Batasi penggunaan media sosial

Teknologi mungkin berperan besar dalam meningkatkan kemampuan anak-anak di zaman yang serba canggih ini. Namun, batasi dan pantau Anak Anda dalam bermain gadget, terutama dalam mengakses aplikasi tertentu seperti YouTube dan media sosial. Beberapa topik di media sosial mungkin tidak cocok dikonsumsi oleh anak-anak yang masih dibawah umur, contohnya kekerasan. Oleh sebab itu, fitur filter sangat diperlukan untuk menyaring konten apa saja yang bisa ditonton anak.

Ajari cara menghormati orang lain

Saat anak bersama teman-temannya, ajarkan untuk saling menghormati dan menyayangi satu sama lain. Selain itu, penting juga melatih anak untuk bersikap empati. Jangan biarkan anak Anda dipukul atau memukul. Anda bisa menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan suatu hal yang tidak dibenarkan dan merugikan, sehingga nantinya akan menimbulkan konsekuensi hukum.

Adil kepada anak

Saat Anda memiliki dua atau lebih anak, usahakan untuk berlaku adil kepada mereka. Berikan mereka tugas sesuai umur dan hindari untuk membeda-bedakan berdasarkan jenis kelamin. Seperti contoh, hanya anak perempuan yang harus bersih-bersih, sehingga Anda membebaskan anak laki-laki dari semua pekerjaan rumah. Selain itu, berikan nasehat dan tegur anak baik-baik jika memang melakukan kesalahan. Tidak pernah menegur dapat mengembangkan sikap superior sejak kecil.

Cari masalah terkait harga diri

Anak-anak dengan harga diri yang rendah sering kali melakukan intimidasi agar merasa lebih baik. Oleh sebab itu, perlu bagi orang tua untuk memberikan dukungan dan motivasi positif kepada anak untuk mencegah kecenderungan bertindak mengintimidasi.

Ajari tentang toleransi

Tindakan bullying rentan terjadi karena masalah perbedaan. Seseorang yang merasa lebih baik mungkin akan mengintimidasi orang lain yang berbeda dengannya karena dianggap lebih buruk. Sebagai masyarakat yang tinggal di wilayah dengan suku, bahasa, agama hingga status sosial yang berbeda, penting untuk mengajarkan anak tentang toleransi. Jelaskan bahwa anak perlu menghargai setiap perbedaan yang ada.

Jaga komunikasi

Luangkan lah waktu untuk mengobrol dengan anak setiap hari. Orang tua bisa bertanya mengenai pengalaman anak di sekolah hari ini, siapa teman-temannya dan sebagainya. Dengan menjaga komunikasi dengan anak, Anda bisa lebih memahami perasaan dan masalah yang sedang mereka hadapi. Anda bisa membantu mereka dengan cara yang positif.

Menjadi teladan yang baik

Anak-anak akan belajar dari perilaku orang dewasa. Oleh sebab itu, jadi lah contoh yang baik bagi mereka. Bersikap sopan dan santun, serta latih diri untuk mengelola emosi dan hindari untuk melampiaskan kemarahan kepada anak-anak. Hindari pertengkaran di depan anak agar tidak memberikan trauma kepada mereka.

Demikian beberapa peran orang tua dalam mencegah bullying oleh anak.