Pati, Mitrapost.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati mengimbau kepada seluruh masyarakat utamanya bagi pengguna jalan yang kerap menggunakan jasa parkir agar selalu menghargai Juru Parkir (Jukir) yang berada di lingkup Kabupaten Pati.
Selain itu, masyarakat pengguna jasa parkir juga diimbau untuk lebih sadar akan hal yang berkaitan dengan parkir. Sebab, jukir sangat tahu menahu dan sudah ahli lantaran itu bagian dari tugasnya.
Imbauan tersebut dilakukan karena beberapa sebagian masyarakat pengguna jasa parkir saat hendak memakirkan kendaraan tidak patuh kepada jukir.
Hingga akhirnya beberapa jukir saat hendak menasehati dan mengatur parkir kalah bahkan sampai tidak berani kepada masyarakat.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Operasional (Dalops) Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati, Nita Agustiningtya menilai bahwasannya masyarakat pengguna jalan parkir khususnya dilingkup Kabupaten Pati sudah terkenal dengan sikap dan sifat arogan ataupun tidak mau kalah.
“Lebih mengimbau kepada masyarakat khususnya pengguna jalan yang menggunakan jasa parkir, karena parkir kan udah diarahkan sama jukirnya to. Kadang kan yo jukirnya sampe kalah kan sama masyarakat pengguna jalanne iki, nek digertak sedikit kan jukirnya udah gaberani kan,” imbau Nita.
“Jafdi intinya budaya orang Pati ya, itu kan sudah terkenal ngeyelnya, arogannya seperti itukan. Banyak istilah kejadiannya kalo masyarakat itu salah tapi ngeyel (gak mau salah). Jadi itu saja sih, intinya lebih ke sadarannya,” tambah dia.
Sementara itu, Nita juga memberi contoh saat ada kegiatan tilawah disalah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Pati. Yang mana masyarakat pengguna parkir memakirkan kendaraannya bersimpangan dibelokan lampu merah. Padahal, sudah selalu diingatkan kepada jukir yang bertugas disitu. Akan tetapi masyarakat tidak peduli, dan tidak patuh kepada jukirnya.
“Seperti kemaren waktu tilawah, itu pada parkir disebelah pas sama bangjo, dan jukirnya kita sudah wanti-wanti pokoknya kalau jangan sampe parkir pas bangjo, atau pas belokan bangjo,” lanjut dia.
“Dan masyarakate iki ngeyel, tidak peduli, apalagi gak manut. Bilang ke jukirnya nek parkir cuma sediluk-sediluk, ya seperti itulah. Padahal itukan jelas salah, soalnya itukan pas bangjo kasihan pengguna jalan lain kan,” tutupnya. (*)