Pernyataan Surya Paloh Bakal Bubarkan Nasdem jika Kader Korupsi

Mitrapost.com – Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem pernah memberikan pernyataan terkait dengan rencana membubarkan Nadem ketika ada kader yang korupsi.

Ia pun memberikan klarifikasi keterkaitan para kadernya dengan pernyataannya. Surya Paloh menyebut pernyataannya salah dan maknanya berbeda.

“Enggak demikian meaningnya. Enggak ada yang lebih tolol dari ketum partai yang mengatakan kalau ada kader partai yang korupsi partai dibubarkan, bodoh dia,” kata Paloh pada wartawan di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, dikutip dari Detik News, pada Jumat (6/10/2023).

“Itu saya salah karena memang tidak ada itu. Meaningnya bukan begitu,” imbuh dia.

Surya mengatakan maksudnya ialah ia ingin tidak ada tindak korupsi dan menggalakkan semangat antikorupsi.

“Makna sesungguhnya bukan begitu. Spirit, semangat kita untuk antikorupsi enggak ada artinya kita ini kalau kader kita hanya bisa melakukan perbuatan-perbuatan tercela. Untuk apa kita punya institusi seperti ini?” tutur dia.

Ia juga menjelaskan tidak ada partai yang bisa menjamin kadernya tidak melakukan tidak pidana korupsi.

“Ada kader partai, siapa menjamin kader partai itu, penyusup bisa masuk jadi kader partai kita hari ini. Pun melakukan tindakan tercela,” ucapnya.

“Pada anak-anak negeri ini yang datang dengan penuh cita-cita, idealisme, pengabdian, berjuang bersama dalam satu partai harus menjadi korban karena satu dua orang yang tidak tepat, itu tidak benar,” imbuh dia.

Surya Paloh mengatakan Menteri Pertanian SYL menghadap kepada Presiden Joko Widodo untuk mengajukan pengunduran diri.

“Saya sudah menerima laporan daripada Bung Syahrul. Atas nama DPP saya menyatakan segera menghadap Presiden, sampaikan surat pengunduran diri sebagai Menteri Pertanian,” kata Surya Paloh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati