Mitrapost.com – Gula merupakan salah satu penyusun karbohidrat yang berguna sebagai sumber energi dalam tubuh jika diasup dalam jumlah tertentu. Sementara itu, jumlah gula yang aman dikonsumsi per hari bergantung dengan asupan kalori, tingkat aktivitas, dan faktor lainnya.
Secara umum, sebaiknya konsumsi gula secukupnya dan hindari gula tambahan yang tidak mengandung nutrisi bermanfaat. Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2.
Gula secara alami ada dalam makanan seperti buah-buahan dan sayuran. Makanan jenis ini tak hanya mengandung gula saja, namun juga air, serat dan sejumlah zat gizi mikro. Namun nutrisi ini tidak ada pada gula tambahan.
Gula tambahan sendiri merupakan bahan utama dalam berbagai makanan olahan, seperti permen, minuman kaleng dan sebagainya. Gula tambahan yang paling umum berupa gula meja biasa (sukrosa) dan sirup jagung fruktosa tinggi.
Berapa jumlah asupan gula per hari?
Untuk mengoptimalkan kesehatan, hindari makanan yang mengandung tambahan gula tinggi. Banyak orang menganggap bahwa konsumsi alternatif gula, seperti produk madu, sirup maple, sirup jagung fruktosa dan lain-lain merupakan solusi. Pada dasarnya, semua itu bergantung pada jumlah asupan. Terlalu banyak konsumsi alternatif gula tetap berbahaya bagi kesehatan
American Heart Association memberikan rekomendasi asupan gula. Pria sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 9 sendok teh (36gram atau 150 kalori) gula tambahan per hari. Sementara untuk wanita, jumlahnya lebih rendah, yakni 6 sendok teh (25gram atau 100 kalori) per hari.
Sementara itu, satu kaleng soda seberat 12 ons atau setara 355 mL biasanya mengandung 8 sendok teh (32 gram) gula tambahan. Ini berarti hampir memenuhi jatah asupan gula harian Anda.
Dilansir dari Healtline, pedoman diet AS menyarankan masyarakat untuk membatasi asupan kurang dari 10% dari asupan kalori harian. Untuk seseorang yang mengonsumsi 2.000 kalori per hari, ini sama dengan 50gram gula, atau sekitar 12,5 sendok teh. (*)
Redaksi Mitrapost.com