Kebiasaan ini juga dilakukan nabi-nabi sebelumnya, seperti surat Nabi Sulaiman AS kepada Bilqis. Allah SWT dalam Surat An-Naml ayat 29-31;
قَالَتۡ يٰۤاَيُّهَا الۡمَلَؤُا اِنِّىۡۤ اُلۡقِىَ اِلَىَّ كِتٰبٌ كَرِيۡمٌ
اِنَّهٗ مِنۡ سُلَيۡمٰنَ وَاِنَّهٗ بِسۡمِ اللّٰهِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡمِۙ
اَلَّا تَعۡلُوۡا عَلَىَّ وَاۡتُوۡنِىۡ مُسۡلِمِيۡنَ
Qālat yā ayyuhal-mala`u innī ulqiya ilayya kitābung karīm
Innahụ min sulaimāna wa innahụ bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
Allā ta’lụ ‘alayya wa`tụnī muslimīn
Artinya: “Dia (Balqis) berkata, ‘Wahai para pembesar! Sesungguhnya telah disampaikan kepadaku sebuah surat yang mulia.’ Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya, ‘Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri’.”
Kemudian, berikut saat-saat yang dianjurkan untuk mengucap ‘Bismillah’ saja.
Ketika berwudu
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada salat bagi yang tidak memiliki wudu. Dan tidak ada wudu bagi yang tidak membaca bismillah di dalamnya,” (HR. Abu Daud no. 101 dan Ibnu Majah no. 399. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini hasan).
Saat menaiki kendaraan dan keluar rumah
Allah Ta’ala berfirman dalam surat Hud ayat 41 yang berbunyi;