Mitrapost.com – Nabi Sulaiman AS adalah nabi keturunan dari nabi Daud AS, serta pemimpin Kerajaan Israel sekitar 3.000 tahun yang lalu setelah sang ayah wafat. Nabi Sulaiman juga dikenal sebagai pembangun Baitul Maqdis atau Masjid Al-Aqsa di kota Yerusalem pertama.
Selain itu, nabi Sulaiman juga disebut sebagai raja Islam terkaya sepanjang sejarah dan diperkirakan berkuasa selama 39 tahun. Menurut perkiraan, nabi Sulaiaman memiliki kekayaan sebesar 2,2 triliun USD jika dikonversikan dengan nilai saat ini.
Kekayaan Nabi Sulaiman AS
Kekayaan Putra nabi Daud disebut berasal dari tambang penghasil bijih tembaga yang dimiliki olehnya. Sejumlah bukti sejarah juga menunjukkan lokasi keberadaan produksi tembaga secara massal di masa lalu. Hasil bumi tersebut menjadi komoditas logam yang paling dicari di Bumi, menurut Dr Mohammad Najjar, dari Friends of Archaeology of Jordan.
Peneliti juga menyebutkan bahwa produksi tambang di situs tersebut berkembang pesat selama pemerintahan Raja Sulaiman, yakni sekitar 3.000 tahun yang lalu.
Dijelaskan pula bahwa logam tembaga mirip dengan minyak bumi saat ini, dimana szaman dulu sangat dibutuhkan dan menguntungkan. Ini karena orang-orang mengekstrak logam dari batu dan mengubahnya menjadi peralatan dan senjata. Ini menjadi titik dimana manusia mulai memproduksi barang-barang mereka sendiri, dilansir dari Archytele
Kerajaan Nabi Sulaiman AS
Dilansir dari Solopos, Nabi Sulaiaman AS memiliki kerajaan yang megah di masa kepemimpinannya. Kerajaan tersebut dibangun menggunakan teknologi yang sudah maju pada masanya. Banyak sekali karya seni dan benda-benda berharga yang terdapat dalam istana kerajaan tersebut.
Selain menjadi pemimpin umatnya, Nabi Sulaiman AS juga menjadi raja dari seluruh binatang dan seluruh makhluk, seperti jin dan setan. Allah SWT memberikan kemampuan untuk menundukan hewan, manusia, dan jin untuk taat kepadanya. Diceritakan pula, pasukan jin dan manusia Raja Sulaiman dapat memindahkan istana Ratu Bilqis dalam hitungan detik.
Meski memiliki kekayaan yang berlimpah, beliau pernah berdoa kepada Allah SWT agar kekayaannya tidak diwariskan kepada keturunannya karena khawatir akan terjadi perebutan kekuasan, sehingga menyebabkan pertumpahan darah.
Setelah wafat, kerajaannya diruntuhkan oleh orang-orang Yahudi yang sombong dan angkuh. Hal ini juga tercantum pada Al-Qur’an surah Al-Isra ayat 4-7. (*)
Redaksi Mitrapost.com