Mitrapost.com – Zalim antar sesama manusia merupakan perilaku tercela dalam Islam, karena akan memberikan dampak kerugian bagi orang lain. Orang yang berbuat zalim kepada orang lain atau kelompok masyarakat akan mendapatkan murkanya Allah, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Perbuatan zalim biasanya dikaitkan dengan sikap kasar, suka bermusuhan, senang menyakiti fisik dan perasaan orang lain. Mereka juga cenderung mengabaikan kepercayaan yang diberikan, terbiasa bergunjing dan menebar fitnah agar korbannya mendapat citra buruk. Kesengsaraan orang lain merupakan suatu hal yang menyenangkan bagi orang zalim
Dalam Al-Qur’an surat Asy-Syura ayat 42, Allah SWT berfirman bahwa perbuatan zalim akan diganjar dengan azab yang pedih.
إِنَّمَا ٱلسَّبِيلُ عَلَى ٱلَّذِينَ يَظْلِمُونَ ٱلنَّاسَ وَيَبْغُونَ فِى ٱلْأَرْضِ بِغَيْرِ ٱلْحَقِّ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Innamas-sabīlu ‘alallażīna yaẓlimụnan-nāsa wa yabgụna fil-arḍi bigairil-ḥaqq, ulā`ika lahum ‘ażābun alīm
Artinya: “Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.”
Orang zalim memberikan kerugian bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Berikut ini doa yang diamalkan oleh Rasulullah SAW untuk meminta perlindungan Allah dari orang-orang zalim.
Dalam satu hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah SAW berdoa agar dilindungi dari pemimpin yang zalim.
اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ هَذِهِ أُمَّتِي شَيْئاً فَرَفَقَ بِهِمْ، فَارْفُقْ بِهِ. وَمَنْ شَقَّ عَلَيْهَا فَاشْفُقْ عَلَيْهِ. رواه مسلم
Artinya: “Ya Allah, siapa saja yang memimpin (mengurus) urusan umatku ini, yang kemudian ia menyayangi mereka, maka sayangilah dia. Dan siapa saja yang menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia,” (HR. Muslim No 1828). (*)
Redaksi Mitrapost.com