Semarang, Mitrapost.com – Pelaksana program Iptek Desa Binaan Undip (IDBU), Novita Sintya Dewi telah melakukan sosialisasi bertajuk “Pemberdayaan UMKM Dusun Sironjang”. Sosialisasi ini merupakan salah satu program IDBU Universitas Diponegoro dengan ketua pelaksana program yaitu Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., IPU.
Sosialisasi dilakukan untuk menunjang kualitas produk pangan yang dihasilkan UMKM dalam rangka mempersiapkan Dusun Sironjang sebagai desa wisata sesuai dengan tema IDBU yaitu “Pengembangan Desa Wisata Agroekokultural sebagai Kawasan Eduwisata Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang”.
Dusun Sironjang tepatnya berada di RW 01, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Sosialisasi yang diadakan di Taman Toga Dusun Sironjang itu dihadiri oleh pelaku UMKM dan pedagang di Pasar Krempyeng yang sangat berantusias.

Pasar Krempyeng dibuka setiap Minggu Legi dan Minggu Kliwon pada pukul 06.00-10.00 WIB, yang dimeriahkan dengan penampilan musik. Pengunjung yang datang berasal dari warga sekitar dan warga dari luar daerah Kelurahan Pakintelan.
Dusun Sironjang memiliki pelaku UMKM yang menghasilkan berbagai macam produk yaitu kerupuk, bakso bogem, olahan susu, jajanan tradisional, dan gablok. Namun, hampir seluruh UMKM di Dusun Sironjang mengemas produk pangannya dengan kemasan yang kurang sesuai serta tidak memiliki merek dan logo untuk setiap produknya.
Para pelaku UMKM di Dusun Sironjang umumnya menggunakan kemasan polos. Kemasan yang biasanya digunakan yaitu cup plastik, mika plastik, kertas minyak, plastik dengan berbagai ukuran dan jenis.
Pelaku UMKM seharusnya menggunakan kemasan menarik yang menampilkan logo dan merek produk agar dapat meningkatkan branding produk di pasaran. Logo dan kemasan yang baik dapat meningkatkan nilai estetik produk, menambah informasi, menjadi pengingat dan identitas produk. Sehingga dapat semakin menarik minat konsumen untuk membeli produk yang dijual.
Berangkat dari hal tersebut, mendorong mahasiswa Undip untuk melakukan sosialisasi agar pelaku UMKM di Dusun Sironjang dapat mengemas produknya dengan kemasan yang sesuai serta memiliki merek dan logo yang menarik.
Sosialisasi mengajak para pelaku UMKM menggunakan kemasan ramah lingkungan dengan tujuan mengurangi sampah anorganik dan meningkatkan branding Pasar Krempyeng.
Misalnya jajanan tradisional dikemas dengan daun pisang yang dibentuk menjadi berbagai jenis lipatan, bakso disajikan dengan tempurung kelapa, gorengan disajikan dengan besek. Logo dapat ditempelkan pada bagian luar kemasan sebagai identitas dan pengingat produk.
Berkat sosialisasi itu, mulai terdapat pelaku UMKM Dusun Sironjang yang menggunakan kemasan ramah lingkungan. Pelaku UMKM tersebut menggunakan daun pisang dengan bentuk takir untuk menyajikan jajanan pasar yaitu tiwul dan gatot.
Termotivasinya salah satu UMKM tersebut akan menyebar ke pelaku UMKM lainnya untuk kembali menggunakan kemasan yang ramah lingkungan. Hal tersebut membuktikan bahwa sosialisasi terkait kemasan dan logo tergolong berhasil. (adv)
Redaksi Mitrapost.com