Pati, Mitrapost.com – Warga Kabupaten Pati yang bekerja di kabupaten lain dinilai bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
Dimana pertumbuhan ekonomi merupakan bentuk pada indikator untuk diprioritaskan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Sehingga pertumbuhan ekonomi tersebut berkolerasi terhadap pendapatan ataupun pengeluaran per kapita.
Melalui Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pati, Bob Setiabudi menjelaskan bahwasannya pengeluaran ataupun pendapatan per kapita salah satu rincian dimensi sosial ekonomi masyarakat dalam penyusunan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Diketahui, IPM ini sebagai alat untuk mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup masyarakat. Mencakup pendekatan tiga dimensi diantaranya segi kesehatan, pengetahuan atau pendidikan, dan sosial ekonomi masyarakat
Sehingga dalam hal ini tentunya juga akan mempengaruhi peningkatan maupun penurunan IPM Kabupaten Pati untuk tahun selanjutnya.
“Jadi istilahnya gini, orang Pati yang bekerja kabupaten lain itu bisa meningkatkan ekonomi kabupaten sana. Kalau dilihat dari segi ekonominya, otomatis kan bisa meningkatkan ekonomi kabupaten lain sana ya to, yang lebih dari Kabupaten Pati,” jelasnya.
Lebih lanjut, peningkatan penyusunan IPM dimensi kesehatan dilihat dari Angka Harapan Hidup (AHH) pada waktu lahir dalam rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup. Kemudian juga dilihat dari dimensi pendidikan.
“Unsur-unsurnya agar IPM ini naik kan dilihat dari segi kesehatan, pendidikan, sama sosial ekonomi masyarakat. Kalau pendidikan kita lihatnya dari rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah. Sedangkan sosial ekonomi masyarakat dilihat dari tingkat kecukupan mencukupi dalam hidup, seperti pengeluaran atau pendapatan per kapita, jumlah penduduk, tingkat pengangguran terbuka, dan pertumbuhan ekonomi. Kalau semua ini bagus, ya makmur lah,” lanjut Bob.
Sementara itu, pihaknya juga memberikan contoh peningkatan IPM Kabupaten Pati dibandingkan dengan kabupaten lain. Seperti dari perguruan tinggi ataupun satuan pendidikan di kabupaten lain semakin pesat. Begitu juga dengan lapangan pekerjaannya.
“Kalau IPM Kabupaten Pati ini dibandingkan dengan kabupaten lain, kira-kira yang menjadi pembedanya dilihat dari perguruan tinggi sudah beda, ini dari segi pendidikan. Kemudian perusahaan di kabupaten lain lebih banyak sehingga juga bisa mempengaruhi. Karena ketika orang Pati bekerja di kabupaten lain itu kan lebih dan masih banyak. Tapi bukan berarti orang di kabupaten itu pengangguran kan tidak,” terangnya. (*)