Benarkah Konsumsi Banyak Wortel Bisa Membuat Kulit Jadi Oranye?

Mitrapost.com – Wortel merupakan salah satu jenis sayur yang memiliki beragam manfaat, terutama bagi mata. Ini karena kandungan beta karoten yang tersedia di dalam sayuran berwarna oranye tersebut.

Namun, benarkah banyak mengonsumsi wortel bisa membuat kulit menjadi oranye?

Dilansir dari Claveland Clinic, dokter kulit Melissa Piliang, MD, menyebut karotenemia disebabkan oleh terlalu banyak beta-karoten dalam darah Anda. Meski demikian, ia mengatakan bahwa karotenemia sangat jarang terjadi. Beta-karoten merupakan pigmen yang ada pada buah dan sayuran tertentu, utamanya mereka yang berwarna merah, oranye, dan kuning, termasuk wortel.

“Mengonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung beta-karoten dapat mengubah warna kulit Anda menjadi oranye,” jelas Dr. Piliang.

Perlu diingat bahwa karotenemia biasanya disebabkan oleh pola makan yang ketat atau karena mengonsumsi makanan tertentu dalam jumlah besar. Jenis pola makan seperti ini dapat membuat Anda berisiko mendapatkan terlalu banyak atau terlalu sedikit nutrisi tertentu.

“Anda perlu mengonsumsi sekitar 20 hingga 50 miligram beta-karoten per hari selama beberapa minggu untuk meningkatkan kadar beta-karoten sehingga cukup untuk melihat perubahan warna kulit,” imbuhnya lagi.

Satu wortel berukuran sedang mengandung sekitar 4 miligram beta-karoten. Jadi jika mengonsumsi 10 wortel sehari selama beberapa minggu, perubahan warna kulit tersebut bisa terlihat.

Lebih lanjut, Dr Piliang juga mengatakan bahwa kelebihan beta-karoten biasanya melekat pada tubuh yang memiliki kulit lebih tebal, seperti seperti telapak tangan, telapak kaki, lutut, siku, dan lipatan di sekitar hidung. Dengan demikian, area tersebut menjadi area yang paling jelas perubahan warnanya. Ini akan lebih jelas pada orang yang berkulit lebih terang.

Bagaimana solusinya?

Karotenemia bukan kondisi yang berbahaya, namun memiliki asupan nutrisi yang seimbang adalah hal utama. Oleh sebab itu, kurangi jumlah makanan kaya beta-karoten yang dikonsumsi, maka warna oranye kulit bisa mulai memudar dan kembali normal dalam beberapa bulan.

Anak kecil mungkin berisiko lebih tinggi terkena karotenemia karena makanan bayi yang dihaluskan seperti labu dan wortel. Tetapi, Dr. Piliang mengatakan bahwa tidak ada risiko atau bahaya akan hal tersebut.

Karotenemia berbeda dengan penyakit kuning. Saat mengalami karotenemia, bagian putih mata tetap putih, tidak seperti penyakit kuning di mana bagian putih mata berwarna kuning. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati