Kristiono Soewardjo dari UNJ menyusul di urutan kedua dengan karya berjudul “Nindak Jirumklan”. Karya ini berakar dari kebudayaan Jakarta (Betawi) dengan memanfaatkan pergerakan dari tari topeng yang menggambarkan asal-usul manusia dengan berbagai karakter.
Seniman asal Pati juga turut unjuk bakat dengan hadirnya Rafi Rizqullah Arifin dari Sanggar Pandu yang mempertontonkan “Tari Topeng Mina Tani”. Penonton disuguhkan dengan karya yang dikemas untuk perwujudan tarian tradisional dengan menghadirkan kedinamisan masyarakat Kabupaten Pati.
Pertunjukan seni selanjutnya dibawakan oleh BWC Dance Company dari Korea Selatan. Para penari membawakan karya “Draw a Rough Line” yang mengekspresikan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari manusia modern dan keinginan manusia untuk mendapatkan kebebasan dengan sikap lembut untuk mengekspresikan dualitas manusia.
Gayung bersambut, Lakhaon Khaol Youth of Cambodia dari Kamboja menampilkan pertunjukan dengan judul “Cham-Baing TuPi”. Karya tersebut merupakan bagian dari cerita Ramayana tentang kerbau jantan bernama TuPi yang sangat kuat dan bertarung melawan raja monyet.