Mitrapost.com – Salah satu sifat yang dibenci oleh Allah SWT adalah kikir atu pelit. Sikap ini didefinisikan sebagai sikap yang menahan hak orang lain atas harta, baik dalam bentuk uang, makanan atau minuman.
Allah SWT memperingatkan dengan tegas lewat firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 180, bahwa sikap kikir merupakan suatu hal yang tercela dan dapat berakibat buruk bagi diri sendiri.
وَلَا يَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ هُوَ خَيْرًا لَّهُم ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا۟ بِهِۦ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَٰثُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Wa lā yaḥsabannallażīna yabkhalụna bimā ātāhumullāhu min faḍlihī huwa khairal lahum, bal huwa syarrul lahum, sayuṭawwaqụna mā bakhilụ bihī yaumal-qiyāmah, wa lillāhi mīrāṡus-samāwāti wal-arḍ, wallāhu bimā ta’malụna khabīr
Artinya: “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Dilansir dari DetikHikmah, berikut akibat membiasakan sikap kikir atau pelit.
Mempersempit rezeki
Bersikap kikir tidak akan menambah harta seseorang, melainkan kebalikannya. Menahan hak orang lain dapat mempersempit rezeki. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Janganlah kamu bakhil yang menyebabkan kamu disempitkan rezekimu.” (HR Bukhari)
Terputusnya silaturahmi
Sikap pelit membuat orang lain merasa tidak nyaman. Ketidaknyamanan tersebut memicu perselisihan, hingga menghilangkan rasa cinta dan peduli. Jika dibiarkan, maka hal tersebut bisa memutus tali silaturahmi.
Menghalangi masuk surga
Sikap kikir dapat menjadi penghalang bagi seseorang masuk surga. Ini sesuai dengan hadits At-Tirmidzi, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang menipu, bakhil, dan orang yang buruk,” (HR At Tirmidzi). (*)
Redaksi Mitrapost.com