Mitrapost.com – Jahe dan kunyit merupakan jenis bumbu dapur yang umum digunakan sebagai penambah cita rasa makanan maupun minuman. Meski memiliki sejumlah karakteristik yang berbeda, sering kali kedua jenis bahan ini sering salah dikenali karena memiliki bentuk yang hampir sama. Hal ini kemungkinan karena baik jahe dan kunyit datang dari ‘keluarga’ yang sama, yakni Zingiberacaea.
Selain itu, keduanya juga sama-sama memberikan manfaat kesehatan yang dihargai dalam pengobatan tradisional untuk dijadikan sebagai bahan ramuan dalam mengatasi penyakit tertentu. Namun, perlu diketahui, jahe dan kunyit memiliki khasiat, warna, rasa dan efek yang berbeda.
Jika ingin tahu bagaimana cara membedakan jahe dan kunyit, simak penjelasan berikut ini!
Kenali bentuknya
Kunyit berasal dari tumbuhan yang secara keilmuan dikenal sebagai Curcuma longa. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia, India dan Cina. Kunyit memiliki isi berwarna kuning atau oranye cerah, sementara kulitnya lebih halus dan berbentuk lebih kecil dibandingkan jahe.
Sementara itu, jahe berasal dari tanaman bernama Zingiber officinale yang berasal dari Asia tropis. Bahan ini memiliki bentuk seperti jari dengan ukuran lebih besar dibandingkan kunyit. Jahe berwarna kuning kecokelatan hingga cokelat tua. Kulit luar jahe memiliki warna cokelat tua dengan permukaan yang lebih halus. Sementara itu, Jahe kering cenderung memiliki warna cokelat tua lebih pekat dibandingkan dengan jahe segar.
Kenali aroma dan rasanya
Jahe memiliki aroma yang segar, pedas, dan hangat, terutama jahe segar. Aroma jahe sering dianggap lebih pedas dibandingkan kunyit. Sementara itu, kunyit memiliki aroma yang lebih tajam dan menyengat dibanding jahe.
Jahe juga memiliki rasa yang pedas, hangat, dan sedikit manis, sedangkan rasa kunyit cenderung lebih pahit.
Kenali manfaatnya
Kunyit biasanya digunakan untuk mengobati penyakit kuning, hepatitis, gangguan pencernaan dan kondisi peradangan. Kunyit memiliki sifat anti-inflamasi dalam struktur kimia kurkumin, sehingga digunakan sebagai obat untuk mengurangi peradangan. Kunyit juga memiliki sifat penyembuhan luka dan efek kemoprotektif, dan melaporkan bahwa kunyit dapat membantu dalam mengobati kanker, Alzheimer, dan penyakit Huntingdon.
Sementara itu, jahe digunakan sebagai obat pada gangguan pencernaan, terutama mual dan diare dan mengurangi risiko penyakit jantung. Jahe memiliki sifat anti-inflamasi dan telah menunjukkan efek anti tumor pada penelitian, dan bisa membantu meringankan mual. (*)
Redaksi Mitrapost.com