Pati, Mitrapost.com – Lingkup problem remaja sangat beragam, dari mulai pernikahan dini hingga yang lebih parah adalah narkoba dan minum-minuman keras. Berangkat dari problematika remaja tersebut, Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) ingin membantu mengentaskan sedikit demi sedikit permasalahan yang ada di remaja.
Bestyanti Ikhdinastri, Kepala Bidang Keluarga Berencana (KB) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DINSOSP3AKB) Pati menyampaikan, PIK-R memiliki beberapa kegiatan seperti edukasi triad atau tiga masalah pokok Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).
“Tapi kalau PIK-R (Pusat Informasi Konseling Remaja) itu wadah dari kegiatan para remajanya sendiri. Di dalamnya itu, dia punya kegiatan KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja). Jadi di sana ada yang namanya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, pernikahan dini, HIV/AIDS, dan kenakalan remaja,” ucapnya saat ditemui wartawan Mitrapost, Kamis (15/02/2024).
Sejauh ini, PIK-R sudah mulai berjalan di daerah perkotaan di Pati. Tetapi, untuk daerah desa masih sangat minim peminatnya.
“Keberadan PIK Remaja di Pati itu sendiri ini banyak yang berjalan dengan bagus. Tapi saya juga, tidak menampik bahwa di desa-desa khususnya banyak yang kurang berjalan dengan maksimal,” ucapnya.
Daerah Pati sendiri yang PIK-R sudah berjalan dengan bagus, salah satunya di Desa Sugiharjo Kecamatan Pati Kabupaten Pati.
PIK-R sendiri tidak hanya bergerak di desa-desa maupun kecamatan. Tetapi lingkungpnya semakin luas. Sehingga kini PIK-R sudah masuk ke sekolah-sekolah dari mulai SMA/MA sederajat.
“Kalau di Madrasah Miftahul Huda Tayu, itu bagus. Dia juga punya radio juga. Jadi konselingnya atau mungkin sosialisasinya tentang kesehatan reproduksi remaja, seksualitas, HIV/AIDS, kenakalan remaja, terus mencegah pernikahan dini itu juga ada di sekolah,” ucapnya.
Kemudian ia menjelaskan bahwa selain PIK-R, juga ada forum generasi berencana. Diharapkan dari forum generasi berencana tersebut remaja-remaja mampu merencanakan dengan optimal arah dan tujuan hidupnya kelak, sehingga tidak merugikan dirinya sendiri.
“Jadi diharapkan anak-anak remaja itu yang merencanakan. Generasi yang merencanakan semuanya (Kapan sih mau menikah),” pungkasnya. (iwp)

Wartawan Mitrapost.com