Pati, Mitrapost.com – Kearifan lokal di masing-masing daerah tentu berbeda, Hal ini juga berlaku di Kabupaten Pati. Kekhasan tersebut terlihat dalam bidang seni tari yaitu salah satunya Tari Topeng Mina Tani yang beralamat di Desa Gabus Kecamatan Gabus Kabupaten Pati.
Banyaknya kesenian yang tumbuh dan berkembang di Kota Pati. Pati memiliki berbagai macam kesenian dari mulai seni tari, barongan, wayang kulit, dan ketoprak. Lain halnya daerah pesisir seperti Juwana yang dikenal dengan Ikon Batik Tulis Bakaran (menyandang sebagai desa wisata).
Tari Topeng Mina Tani sendiri memiliki sanggar yang bernama Sanggar Tari Pandu. Perkembangannya dalam bidang seni, khususnya seni tari sejak tahun 2014 hingga sekarang, yang sejauh ini memiliki kelas kecil dan kelas remaja. Nurul Dwi Rahayuningtyas, pelaku seni tari sebagai penari dan pelatih di Sanggar Tari Pandu menyampaikan sanggar tari pandu diketuai oleh Evi Septimardiati, pegiat seni Kabupaten Pati.
Nurul menyampaikan Tari Topeng Mina Tani merupakan penggambaran dari masyarakat di Kabupaten Pati yang mengusung tema atau isu yang melekat di Kabupaten Pati. Sejauh ini masyarakat di Kabupaten Pati bergelut di bidang perikanan, pangan (khususnya padi), nelayan (perahu sebagai alat transportasi).
“Tari Topeng Mina Tani ini itu penggambaran atau perwujudan dari kedinamisan masyarakat pati dimana diambil dari segala aspek,” tulisnya kepada Wartawan Mitrapost melalui pesan singkat.
Kemudian, selanjutnya ia menjelaskan dalam topeng dan sampur yang dipakai penarinya memiliki atau bermotif Mina Tani sebagaimana Bumi Mina Tani yang di dalamnya menggambarkan adanya perahu, padi dan ikan.
“Aspeknya yang tertuang di topeng dan sampur ada motif Mina Tani (Perahu, Padi, Ikan),” jelasnya.
Semua atribut yang dipakai oleh penari (Tari Topeng Mina Tani) memiliki kekhasan di daerah Pati. Yang mana topeng yang dipakai penari terbuat dari Kuningan, yang sebagian besar wilayah Juwana dan sekitarnya pengrajin kuningan. Sedangkan jariknya bermotif ketela rambat.
“Topeng terbuat dari kuningan dimana merupakan kerajinan Pati. Pakai jarik ketela rambat dengan gerakan yang mengadaptasi dari gerak-gerik sigrak masyarakat Pati itu sendiri,” pungkasnya. (iwp)

Wartawan Mitrapost.com






