Harga Cabai Rawit Hijau dan Bawang Bombay Meroket di Bulan Februari 

Pati, Mitrapost.com – Kini harga cabai rawit hijau dan bawang Bombay Meroket di bulan Februari tembus Rp55.000 per kilo cabai rawit hijau. Sedangkan bawang Bombay tembus Rp28.000 per kilo. Kuswantoro, kepala bidang (Kabid) Perdagangan, Disperindag (Dinas Perdagangan dan Perindustrian) Kabupaten Pati mengungkapkan bahwa Kabupaten Pati tidak penghasil cabai rawit hijau sehingga mendatangkan dari luar Pati.

Semula harga cabai rawit per kilonya yakni Rp50.000 dan harga bawang bombay per kilonya yakni Rp27.000. Akan tetapi, angka mulai merangkak naik di hari Selasa (20/02/2024), harga cabai rawit hijau sudah menyentuh harga Rp. 55.000 per kilo, sedangkan harga bawang Bombay menyentuh harga Rp28.000 per kilo. Sedangkan di hari Rabu (21/02/2024) harga cabai rawit hijau dan bawang Bombay masih tetap seperti harga di hari Selasa (20/02/2024).

“Bawang Bombay terpantau, hari kemarin mengalami kenaikan dari harga 27 ribu ke 28 ribu. Untuk hari ini masih tetap 28 ribu,” ucapnya.

“Kalau kemarin cabai rawit hijau dari 50 ribu ke 55 ribu. Itu naik 5 ribu sendiri,” tambahnya.

Terkait kenaikan yang signifikan ini, Kuswantoro mengatakan bahwa penyebab salah satunya Pati sendiri tidak penghasil cabai rawit hijau apalagi bawang bombay.

“Pati bukan termasuk penghasil, walupun memang ada beberapa di daerah misalnya Ngurensiti itu ada yang menanam. Tapi Pati belum bisa mencukupi kebutuhan sendiri. Bukan penghasil seperti Bandungan,” ujarnya.

Kemungkinan, kata Kuswantoro adanya mekanisme pasar atau perjalan transportasi juga bisa membuat harga cabai mahal.

“Mekanisme pasar, perjalanannya atau transportasi itu yang membuat harganya menjadi naik dengan permintaan yang cukup,” tandasnya.

Kemudian Kuswantoro mengatakan dengan adanya harga cabai rawit hijau dan bawang bombay naik tidak adanya pengaruh yang signifikan terhadap para pedagang di pasar.

“Selama dia tidak menimbun atau ada barang yang terlalu lama (menimbulkan kebusukan), saya kira efeknya kepada pedagang tidak begitu (karena kalau 1 hari 2 hari habis) harga berubah lagi sudah dapat lagi. Saya kira harga tidak berefek terhadap kerugian,” ucapnya.

“Yang sangat berpengaruh itu untuk masyarakat yang mempunyai penghasilan menengah ke bawah dan penghasilan yang relatif tetap di situ sangat merasakan,” pungkasnya. (iwp).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati