Mitrapost.com – Harga beras saat ini masih tinggi. Bahkan harga beras di Kalimantan Tengah bisa mencapai Rp18.800 per kg.
Pihak Bank Indonesia (BI) pun khawatir jika harga beras ini bisa membuat inflasi pangan. Deputi Gubernur BI Aida S Budiman mengatakan bahwa tingginya harga beras disebabkan karena adanya El Nino. Hingga akhirnya berdampak pada musim tanam beras yang mundur. Dan tentunya panen juga mundur.
“Saat ini, sudah ada musim hujan, tapi baru di sekitar 70% wilayah Indonesia, dibandingkan Januari tahun lalu sudah 77%. Jadi ada pergeseran tanam beras, sekarang mulai di Januari untuk di daerah sentral,” ujarnya dilansir dari Kompas.com.
Pemerintah pun terus berupaya melakukan penanganan. Diantaranya dengan melakukan operasi pasar guna menjaga stabilitas pasokan pangan.
Sementera BI sendiri juga terus memastikan keterjangkauan harga, pasokan yang mencukupi, hingga distribusi yang lancar. Terlebih kini jelang Ramadan dan Idulfitri yang seringkali banyak permintaan. Dan tekanan inflasi juga meningkat.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Kementerian Dalam Negeri pun terus berkoordinasi. BI optimistis laju inflasi tahu ini akan tetap terkendali dalam sasaran 1,5% hingga 3,5%.
“Memang kita lihat ada kenaikan [harga beras], tapi mudah-mudahan under control dan kita targetnya inflasi volatile food tidak jauh-jauh dari 5%,” jelasnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com