Pati, Mitrapost.com – Kementerian Pertanian melalui Ditjen (Direktur Jenderal) Suwandi berkunjung di Desa Banjarsari Kecamatan Gabus Kabupaten Pati, Jumat (22/03/2024). Dia Menengok secara langsung ribuan hektare sawah yang tergenang banjir di Desa Banjarsari Kecamatan Gabus.
Dalam kunjungannya di Desa Banjarsari, Ditjen Suwandi mengungkap Kementerian Pertanian sejauh ini sudah menyiapkan solusi darurat akibat banjir yang menerjang puluhan hektare sawah yang ada di dekat aliran Sungai Silugonggo atau Sungai Juwana.
“Bagi yang sudah surut bisa olah tanah, (kita) sudah menyiapkan paket-paket solusi daruratnya,” katanya.
Dalam hal ini, Suwandi mencanangkan akan adanya bantuan berupa Alsintan (Alat dan mesin pertanian) untuk Petani Pati dalam rangka mendorong proses pertanian di Pati akibat terjangan banjir.
Alat-alat yang akan diterima petani Pati berupa mesin pompa air sebanyak 12, Combine minimal sebanyak 4. Dalam hal ini, Suwandi memberikan penjelasan untuk Mesin Pompa Air nantinya digunakan untuk mempercepat penyedotan air yang masih menggenangi sawah akibat banjir, supaya cepat tanam.
“Sudah disiapkan 12 pompa nanti kalau kurang tambah. Untuk pompanisasi menyedot supaya mempercepat air surut sehingga proses produksi berjalan,” ucapnya.
Sedangkan Combine bertujuan untuk membantu para petani dalam memanen padinya akibat banjir, sehingga proses pengambilan lebih cepat.
“(Kami) menyiapkan minimal 4 Combine (baru segera diproses kesini) apabila surut mesin bisa masuk segera panen. Tetapi kalau tidak bisa dipanen dengan Combine (ya) Kita gerakan dengan panen manual dan nanti kerja bareng-bareng,” ujarnya.
Akan tetapi, pernyataan bantuan berupa Alsintan (Alat dan mesin pertanian) oleh Ditjen Kementerian Pertanian dibantah salah satu warga Desa Pantirejo, Nurhadi (40) yang tergabung ke dalam Kelompok Tani Rukun Tani Pantirejo. Dia menyampaikan bahwa yang mendapatkan bantuan biasanya orang yang memiliki kedekatan terhadap pejabat.
“Terkait dengan alsintan di Pati banyak yang kelompok tani yang tidak di kasih. Karena (apa), karena tidak adanya kedekatan dengan oknum-oknum dari pejabat,” jelas Nurhadi. (iwp)

Wartawan Mitrapost.com