Gempa Bumi di Bulan Ramadan, Berikut Arti Menurut Primbon Jawa

Mitrapost.com – Gempa bumi berkekuatan 6.0 Magnitudo terjadi di Tuban, Jawa Timur. Getarannya bahkan sempat dirasakan di sejumlah wilayah, hingga Pati. Gempa bumi merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia mengingat negara ini berada di Ring of Fire atau Cincin Api.

Menurut laman National Geographic, ini merupakan titik pertemuan banyak lempeng tektonik, yang bergerak, bertabrakan, atau meluncur di atas atau di bawah satu sama lain. Fenomena ini menyebabkan palung laut dalam, letusan gunung berapi, dan gempa bumi di sepanjang garis patahan.

Meski bisa dijelaskan secara sains, banyak masyarakat yang masih mengaitkan gempa bumi dengan kepercayaan adat Jawa. Terjadinya gempa bumi di bulan Ramadan disebut tercantum dalam Primbon Jawa.

Benarkah demikian?

Gempa bumi saat Ramadan menurut Primbon Jawa

Dikutip dari kitab Primbon Jawa Serbaguna oleh R. Gunasasmita, gempa di bulan Ramadhan pada siang hari berarti bahwa akan banyak orang yang merasa prihatin dan sedih akan suatu hal. Dengan demikian, sebaiknya kita mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa untuk diberi kekuatan menhadapi keprihatinan tersebut.

Di sisi lain, jika gempa bumi terjadi di malam hari bulan Ramadan, maka akan terjadi perpindahan penduduk secara massal. Hal tersebut dikaitkan keinginan masyarakay untuk mencari kehidupan baru yang lebih baik dibandingkan tempat asal mereka.

Demikian hubungan gempa bumi di bulan Ramadan dengan kepercayaan masyarakat Jawa. Semoga bermanfaat! (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati