Pati, Mitrapost.com – M Nur Sukarno selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati berbicara soal teknologi rekayasa musim.
Pria yang duduk di Komisi D tersebut mengatakan petani harus mengetahui teknologi ini. Bukan tanpa mengapa, harga beberapa komoditas petanian saat ini sedang melonjak tinggi akibat cuaca yang tidak menentu.
Dengan adanya teknologi rekayasa musim ini diharapkan dapat mengurai persediaan bahan pokok.
Rekayasa musim dimaksudkan untuk mengendalikan hasil panen, sehingga mengurangi potensi over capacity panen raya.
“Sebenarnya untuk mengatasi komoditas sayur mayur termasuk cabai perlu ada rekayasa musim dan rekayasa teknik penanaman sehingga kendala terbesar di komoditas sayur mayur terjadi pada saat musim penghujan maupun hama bisa terkendali,” imbuh politisi dari Partai Golkar itu
Perlu diketahui sebelumnya, beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan diantaranya harga tomat, yang awalnya Rp 12.000 kini menjadi Rp 18.000 per kilogram, terdapat kenaikan sebesar Rp 6.000.
Selanjutnya, harga gula pasir yang sebelumnya Rp 16.000, kini menjadi Rp 17.000 per kilogram, hal ini mengalami kenaikan Rp 1.000.
Sedangkan harga telur ayam yang awalnya Rp 27.000, kini menjadi Rp 30.000 per kilogram, hal ini mengalami kenaikan sebesar Rp 3.000.
Kemudian, harga bawang putih yang awalnya Rp 31.000 menjadi Rp 45.000 per kilogram, hal ini mengalami kenaikan Rp 14.000. Bawang merah yang awalnya Rp 27.000 menjadi Rp 30.000 per kilogram, hal ini mengalami kenaikan Rp 3.000.
Minyak Kita yang awalnya Rp 14.000 menjadi Rp 16.000 per liter, hal ini mengalami kenaikan Rp 2.000.
Redaksi Mitrapost.com