Harapan Petani dan Cerita di Balik Tanggul Sungai Silugonggo yang Memicu Banjir

Pati, Mitrapost.com – Tanggul tebal dan tinggi yang berada di sebagian aliran Sungai Silugonggo dinilai memicu banjir lama surut. Hal ini dikarenakan keluarnya air pada saat banjir hanya satu pintu.

Harjoko (70) salah satu warga Desa Tondomulyo Kecamatan Jakenan mengatakan tanggul jebol ini memicu banjir lama surut. Alih-alih saat banjir tiba para petani yang ada di sekitar aliran Sungai Silugonggo tidak dapat bertani dengan semestinya.

“Sak benere ngeten mas, coro ono banjir disukani tembok ngeten niki (nggeh) niku surut e angil perkoro metune air dadi setunggal,” ujar Harjoko menggunakan bahasa jawa, saat ditemui di area sawah milikinya.

Di sisi lain, Harjoko menceritakan sebelum adanya tanggul, banjir di area sawah tepat di Desa Tondomulyo/ Jakenan juga lama surut.

Pihaknya menilai banyaknya kapal yang berada di Tempat Penampungan Ikan (TPI) Juwana juga mempengaruhi, sehingga menyebabkan aliran air tidak bisa lancar.

“Maune sebelum adanya tembok ngeten niku iku surut e angil mas, perkoro (nopo) kapal bendar niku banget ketele,” jelasnya.

Tanggul di sekitar Sungai Silugonggo tersebut merupakan proyek dari pemerintah. Dalam hal ini tanah yang berada di dekat aliran sungai, yang merupakan tanah perpajakan terkena proyek pembuatan tanggul serta tidak ada ganti rugi.

“Ape di bahas pripun wong niki seng bangun pemerintah, tak kondo seng teng saben (sawah) perpajakan itu kenek kerok kabeh mas, ora entok ganti rugi (mboten angsal),” ucapnya.

Tujuan adanya tanggul di sekitar sungai silugonggo tersebut yaitu salah satunya untuk mencegah air asin tidak dapat masuk ke area masyarakat. Sehingga hasil panen dalam satu tahun bisa tiga kali panen.

Terpisah, Sunhadi Ketua Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan) menambahkan tanggul yang berada di sekitar aliran sungai silugonggo tepat di Desa Tondomulyo bertujuan untuk menahan erosi atas gerusan air pada tanah sekitar sungai.

“Ini adalah penghalau atau penahan erosi gerusan air ke tanah. Agar sampingnya tambah sedimen, kemudian yang samping biar tidak tergerus sehingga dibangun oleh benteng-benteng tembok,” jelasnya.

Sejalan dengan adanya proyek tanggul, kini tepat di Desa Bungasrejo Kecamatan Jakenan pada Sungai Juwana atau Silugonggo juga di bangun Bendungan Karet yang bertujuan untuk mengahalau air asin. Disisi lain Bendungan Karet tidak bisa untuk mengurangi intensitas banjir.

“Sehingga terwujud ada kegiatan bendung karet itu. Tujuannya adalah untuk menghalau air asin, tidak untuk mengurangi banjir,” tutupnya. (iwp)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati