Mitrapost.com – Ada banyak mitos yang berkembang seputar kelahiran bayi. Salah satunya, terkait bayi yang lahir prematur. Kelahiran prematur sendiri merupakan kelahiran yang terjadi sebelum Hari Perkiraan Lahir (HPL) bayi atau kelahiran yang terjadi sebelum awal minggu ke-37 usia kehamilan.
Salah satu mitos yang banyak dibicarakan adalah kelahiran bayi di usia tujuh bulan lebih kuat dibanding bayi yang lahir saat memasuki usia delapan bulan atau bayi muda. Mereka juga menganggap bahwa bayi yang lahir di usia 8 bulan tidak siap dilahirkan karena rentan.
Mitos atau fakta?
Menurut ahli kesehatan, mitos tersebut tidak benar. Dokter spesialis anak di RSIA Grand Family PIK, Andry Setiawan menyatakan tak ada satu pun penelitian yang menyebut bayi prematur tujuh bulan lebih kuat dari prematur delapan bulan, dikutip dari CNN Indonesia.
Ia mengatakan bahwa semakin muda usia kehamilan saat bayi lahir, maka kondisi bayi semakin rentan. Artinya, bayi yang lahir tujuh bulan lebih rentan dari bayi yang lahir di usia kandungan delapan bulan.
Lazimnya, kelahiran bayi bertepatan saat usia kandungan berusia 9 bulan. Tahap ini dikatakan kelahiran normal dan bayi besar kemungkinan terlahir sehat. Sementara itu, bayi prematur (baik lahir di usia 7 atau 8 bulan) tetap memerlukan penanganan khusus.
Ini karena bayi yang lahir prematur memiliki imunitas tubuh yang rendah. Sehingga, mudah terserang berbagai macam penyakit.
“Mau lahir tujuh bulan atau delapan bulan tetap tidak baik sebenarnya, tapi kalau ditanya lebih tangguh mana, tentu semakin tua usia kandungan semakin baik,” katanya. (*)
Redaksi Mitrapost.com