Mitrapost.com – Sidang isbat penentuan awal Dzulhijjah 1445 Hijriah bakal dilakukan pada tanggal 7 Juni 2024 mendatang di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag, Thamrin, Jakarta.
Namun sebelum itu, Kementerian Agama (Kemenag) bakal melakukan pemantauan hilal terlebih dahulu di sebanyak 114 titik lokasi di seluruh Indonesia.
“Pelaksanaan pemantauan hilal dilakukan di 114 titik lokasi di seluruh Indonesia. Pelaksanaan tersebut akan dilakukan Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama dan Ormas Islam, serta instansi lain setempat,” ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib.
Ia menyebut jika sidang isbat merupakan bentuk sinergitas antara Kemenag dengan ormas Islam beserta instansi lainnya.
“Sidang Isbat merupakan wujud kebersamaan Kemenag dengan ormas Islam dan instansi terkait dalam mengambil keputusan, yang hasilnya diharapkan dapat dilaksanakan bersama,” ujarnya.
Sidang isbat akan dihadiri oleh sejumlah Duta Besar Negara-negara Sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Selain itu juga Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Lembaga dan instansi terkait, Tim Hisab Rukyat, dan Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam serta Pondok Pesantren.
Ia menyebutkan pada saat hari rukyat, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia di atas ufuk berkisar antara 7˚ 15.82 ̍ (tujuh derajat lima belas koma delapan puluh dua menit) sampai dengan 10˚ 41.09 ̍ (sepuluh derajat empat puluh satu koma sembilan menit) dan sudut elongasi 11˚ 34.83 ̍ (sebelas derajat tiga puluh empat koma delapan puluh tiga menit) hingga 13˚ 14.47 ̍ (tiga belas derajat empat belas koma empat puluh tujuh menit). (*)
Redaksi Mitrapost.com






