Mitrapost.com – Memasuki bulan Zulhijah, umat muslim dianjurkan untuk menunaikan puasa sunah. Puasa Zulhijah ini merupakan puasa sunah yang dilakukan selama 9 hari di awal bulan Zulhijah (termasuk Tarwiyah dan Arafah).
Pada 10 Zulhijah, bertepatan dengan Iduladha terdapat larangan berpuasa di dalamnya.
Rasulullah SAW bersabda tentang keutamaan puasa sunah di bulah Zulhijah, “Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk dipakai beribadah lebih dari sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Berpuasa pada siang harinya sama dengan berpuasa selama satu tahun dan salat pada malam harinya sama nilainya dengan mengerjakan salat pada malam lailatul qadar,” (HR Tirmidzi).
Meski demikian, terkadang muncul pertanyaan apakah diperkenankan untuk berpuasa qadha Ramadan di bulan Zulhijah? Untuk mengetahui pelaksanaan dan hukumnya, simak penjelasan berikut ini!
Bolehkah qadha puasa Ramadan di bulan Zulhijah?
Perlu diketahui bahwa puasa Ramadan hukumnya wajib bagi muslim. Untuk itu, mereka yang meninggalkan kewajiban tersebut di bulan Ramadan karena uzur tertentu diwajibkan untuk menggantinya sebelum Ramadan tahun berikutnya.
Menurut Fikih Empat Madzhab Jilid 2 Edisi Terjemahan oleh Syekh Abdurrahman Al-Juzairi, puasa qadha Ramadhan sebenarnya dapat dilakukan kapan saja termasuk bulan Zulhijah. Namun, puasa tersebut dilakukan di luar hari-hari yang dilarang untuk berpuasa, seperti seperti saat Hari Raya Iduladha dan hari tasyrik.
Syekh Muhammad dalam laman Islam Q&A, penggabungan puasa Dzulhijjah dan qadha Ramadhan dibolehkan. Hal ini berlaku karena puasa sunnah Arafah adalah puasa mutlak yang tidak berkaitan dengan puasa Ramadhan.
Ustaz Adi Hidayat juga berpendapat bahwa muslim bisa memperoleh dua pahala dalam satu kali puasa sekaligus. Terutama, bila puasa tersebut diamalkan dengan niat menunaikan utang puasa qadha Ramadhan namun berkeinginan kuat untuk mengamalkan puasa Zulhijah, seperti Arafah secara bersamaan. (*)
Redaksi Mitrapost.com