Mitrapost.com – Angka penderita HIV/AIDS di Kabupaten Blora hingga pertengahan 2024 mencapai 101 penderita. Hal ini tentu merupakan kondisi yang miris.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Prih Hartanto pun meminta para remaja dan pelajar untuk menjauhi perilaku yang dapat menyebabkan HIV/AIDS.
Ia menilai jika saat ini banyak remaja yang pergaulannya mulai tidak terkontrol. Sehingga banyak yang berawal dari coba-coba justru malah terjerumus dalam pergaulan bebas dan hal lainnya yang dilarang agama.
“Sekarang banyak anak muda dan remaja yang sering coba-coba kegiatan yang dilarang agama, dan itu pasti akan berdampak negatif bagi diri sendiri. Beberapa kasus mencapai kondisi AIDS bisa dilihat dengan kondisi badan yang kurus dan pasien bisa meninggal,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa jumlah penderita HIV/AIDS dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi. Dimana pada tahun 2021, jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 96 orang. Jumlah tersebut kemudian mengalami peningkatan di tahun 2022, yaitu mencapai 213 orang. Kemudian kembali turun pada tahun 2023 mencapai 190 orang.
Namun kini, penderita HIV/AIDS sudah mencapai 101 orang padahal baru di pertengahan 2024. Melihat kondisi ini, ia pun berharap pemerintah bisa gencar memberikan edukasi kepada para pelajar dan pemuda. Karena mereka dinilai merupakan kelompok yang rentan.
“Tahun ini, tercatat 101 orang terinfeksi. Kelompok pelajar dan pemuda rentan tertular. Para pelajar di sekolah menengah harus diberikan edukasi mendalam terkait HIV/AIDS,” tuturnya.
Ia mengatakan bahwa dari pihak dinas dan pihak sekolah selama ini tidak memberikan kesan yang menakutkan terkait HIV/AIDS pada remaja. Namun, pihaknya selalu menekankan kepada mereka bahwa untuk menjauhi perilakunya, bukan orang pengidap HIV/AIDS. (*)
Redaksi Mitrapost.com