Pati, Mitrapost.com – Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten Pati selalu menyerap gabah produk lokal dalam pengadaan Gabah Kering Giling (GKG) untuk pengisian gudang cadangan pangan Kabupaten Pati.
Dalam hal ini bertujuan untuk meningkatkan penyediaan pangan bagi masyarakat miskin dan/atau rawan pangan yang terkena rawan pangan kronis untuk menjamin pasokan pangan yang stabil antar waktu dan antar daerah.
Selan itu, juga untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga miskin dan/atau rawan pangan yang mengalami keadaan darurat dan kerawanan pangan. Sekaligus untuk meningkatkan akses pangan rumah tangga miskin dan/atau rawan pangan akibat gejolak harga.
Diketahui sebelumnya, Kabupaten Pati merupakan lumbung pangan nasional. Kabupaten Pati masuk ke dalam urutan nomor 4 se-Jawa Tengah dari 35 kabupaten.
Kepala Dinas Disketapang Pati, Tri Hariyama, SH, MM melalui Kepala Bidang (Kabid) Distribusi dan Cadangan Pangan, Aldonny Nurdiansyah, SP, MP menyampaikan bahwa Disketapang Pati memiliki gudang Gabah Kering Giling (GKG) yang berada di Kecamatan Margorejo. GKG yang berada di gudang tersebut merupakan hasil produk lokal.
“Kita dalam pengadaan cadangan pangan kabupaten itu kita dalam pengadaan mensyaratkan harus Gabah Kering Giling lokal,” kata Doni.
Untuk bisa mencukupi masyarakat Kabupaten Pati saat adanya gejolak pangan, menurut ketentuan Badan Pangan Nasional (BAPANAS) Kabupaten Pati harus memiliki stok GKG di gudang cadangan pangan pemerintah daerah kabupaten sebanyak 159 ton beras. Dengan ketentuan jumlah penduduk Kabupaten Pati mencapai hampir 1,4 juta jiwa.
Untuk saat ini, Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Kabupaten Pati di Gudang Margorejo sebanyak 70,23 ton gabah kering giling (GKG) yang setara dengan 45,53 ton beras. (Adv)

Wartawan Mitrapost.com