Mitrapost.com – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mendesak kelima Nahdliyin yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog mengundurkan diri atau dipecat dari organisasi.
“Pilihannya mengundurkan diri atau dimundurkan dari organisasi. Jadi, saya minta mereka segera memilih,” kata Gus Ipul seperti dikutip Antara, Jumat (19/7/2024).
Selanjutnya, dia menilai pemecatan lima kader tersebut dari kepengurusan NU agar segera dipertimbangkan sehingga kejadian serupa tak terjadi lagi.
“PBNU meminta kepada lembaga dan badan otonom tempat bersangkutan mengabdi untuk mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut dengan dua pilihan mengundurkan diri atau diberhentikan,” ujar dia.
Lebih lanjut, Gus Ipul menyebutkan bahwa salah satu Nahdliyin yang pergi ke Israel telah dipanggil Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Sementara, empat lainnya dipanggil ketua lembaga sendiri-sendiri.
Selain itu, ia juga menjelaskan hasil klarifikasi yang dilakukan bahwa mereka pergi ke Israel atas nama pridadi. Lima Nahdliyin tersebut dibiayai LSM yang undangannya tertulis agenda dialog antariman, tak ada rencana pertemuan dengan Presiden Israel.
Tujuan pergi ke Israel untuk mewujudkan perdamaian antara Hamas dan Israel. Kendati demikian, Gus Ipul menyebutkan lima Nahdliyin telah mengakui kesalasan dan melanggar ketetapan NU.
“Meski mereka telah meminta maaf karena pergi tanpa izin dan pemberitahuan, tapi kepergian ini melanggar ketentuan, apalagi kerja sama atau komitmen kerja sama dengan pihak luar negeri harus seizin PBNU,” ujarnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com