Pati, Mitrapost.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati terus berupaya untuk mengurangi kasus stunting di Bumi Mina Tani.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mengungkapkan bahwa rembug stunting dapat dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada di kecamatan hingga desa.
Dalam hal ini, Wisnu Wijayanto selaku Ketua Komisi D tersebut juga mengatakan program rembug stunting nanti bisa dijalankan oleh setiap kecamatan di Kabupaten Pati.
Jika program ini sudah dijalankan, rembuk stunting berguna untuk mengetahui permasalahan di berbagai kecamatan. Setelah itu, evaluasi dan pengetasan kasus dapat diselesaikan.
“Rembug Stunting ini untuk memadukan, kendalanya apa, permasalahannya apa (masalahnya apa),” tutur Wisnu Wijayanto.
Politisi Partai Gerindra tersebut mengatakan saat ini rembuk stunting mempunyai lokasi fokus di 30 desa.
Wisnu menyebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati perlu melakukan perluasan lokasi fokus penanganan stunting.
“Lokusnya 30 desa, dari 401 desa 5 kelurahan,” tutur dia.
Sementara itu, Jumani selaku Setda Kabupaten Pati mengatakan angka stunting di Kabupaten Pati mengalami penurunan sebesar 4,5 persen. Hal ini didasarkan pada data kajian dari Survey Kesehatan Indonesia.
Lebih lanjut, Jumani berharap penanganan stunting di Pati dapat memenuhi target.
“Penurunan ini kita patut syukuri bersama. Namun, kita tidak boleh berpuas diri, kita harus tetap berupaya untuk menurunkan angka Stunting hingga mencapai target Nasional yaitu 14 persen tahun 2024,” tandas Jumani. (Adv)
Redaksi Mitrapost.com