Mitrapost.com – Cumi-cumi (Cephalopoda) adalah kelompok molluska laut yang meliputi berbagai spesies seperti cumi-cumi, gurita, dan nautilus.
Salah satu aspek menarik dari biologi cumi-cumi adalah cara mereka berkembangbiak. Berikut adalah proses perkembanganbiakan cumi-cumi secara umum:
- Pemisahan Jenis Kelamin
Cumi-cumi biasanya memiliki dua jenis kelamin: jantan dan betina. Pada spesies tertentu, perbedaan antara jantan dan betina dapat dilihat dari ukuran, bentuk, atau pola warna tubuh.
Jantan sering kali memiliki satu atau beberapa tentakel yang dimodifikasi, yang disebut sebagai ‘hectocotylus’, yang digunakan untuk mentransfer sperma ke betina.
- Pernikahan dan Transfer Sperma
Saat musim kawin tiba, jantan akan menunjukkan perilaku ritual yang kompleks untuk menarik perhatian betina.
Hal tersebut, mungkin termasuk perubahan warna tubuh, gerakan tentakel, dan perilaku agresif. Setelah betina tertarik, jantan akan menggunakan hectocotylus untuk mentransfer sperma ke kantung sperma betina.
- Pembuahan Telur
Setelah sperma diterima, betina akan menyimpan sperma dalam organ reproduksinya sampai siap untuk pembuahan.
Proses pembuahan terjadi di dalam tubuh betina, dan telur-telur yang telah dibuahi kemudian disimpan dalam kantung telur.
- Pembuatan dan Penempatan Telur
Betina kemudian akan meletakkan telur-telur yang dibuahi di tempat yang aman, seperti di celah-celah karang atau di dalam rongga-rongga laut.
Dalam beberapa spesies, betina mungkin melilitkan telur-telur di bawah tubuhnya atau menempelkan telur-telur pada substrat dengan zat perekat.
- Perkembangan dan Penetasan
Telur-telur cumi-cumi biasanya akan menetas setelah beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan.
Selama tahap perkembangan ini, telur-telur akan berkembang menjadi larva, yang biasanya disebut ‘paralarva’.
Paralarva ini kemudian akan mengembang menjadi bentuk dewasa setelah melewati beberapa tahap metamorfosis.
- Tahap Paralarva
Setelah menetas, paralarva cumi-cumi akan mulai mengapung di lautan terbuka, mengonsumsi plankton dan mikroorganisme lainnya sebagai makanan utama.
Selama periode ini, paralarva akan mengalami perubahan fisik dan fisiologis sebelum mencapai bentuk dewasa.
- Pematangan dan Pembiakan
Setelah mencapai ukuran dan kematangan seksual, cumi-cumi dewasa akan siap untuk memulai siklus reproduksi berikutnya.
Cumi-cumi umumnya memiliki siklus hidup yang relatif singkat, dengan banyak spesies yang hidup hanya selama satu atau dua tahun. (*)
Redaksi Mitrapost.com