Pati, Mitrapost.com – Demi Hasil yang bagus atau maksimal, petani garam lokal di Kecamatan Batangan Kabupaten Pati Jawa Tengah rela menggunakan Geoisolator. Lantaran, hasil garam yang diperoleh sangat memuaskan.
Salah satu petani garam bernama Agus Sulistiyo (33) asal Kecamatan Batangan saat ditemui Mitrapost.com mengungkapkan, dengan menggunakan Geoisolator warna garam dapat menjadi putih.
Selain itu, dari segi harga juga selisih, atau dikatakan Agus, lebih mahal garam yang memakai Geoisolator.
“Kalau plastik kualitas garamnya putih, harganya juga kacek, kacek 100 (seratus),” kata Agus belum lama ini saat ditemui di tambak garam miliknya.
Daerah yang banyak menggunakan Geoisolator, pihaknya menyampaikan, ada di daerah Mujil Kecamatan Batangan.
“Kalau plastik daerah Ngetan, itu daerah Mujil. Seng Ngetan banyak,” imbuhnya.
Sementara itu, dijelaskan Ari Wibowo sebagai Fungsional Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati bahwa, Geoisolator yang digunakan petani garam lokal terbilang cukup bagus.
Efektivitas Geoisolator kepada petani garam lokal diantaranya, di meja-meja garam akan lebih cepat penguapannya. Selain itu kondisi airnya juga terjaga kejernihannya. Ari menambahkan, tingkat kristalisasinya pada garam lebih bagus.
“Karena apa, efektivitasnya sangat tinggi di situ, jadi, mungkin satu, mungkin efektivitas cepat penguapannya kemudian kondisi air juga lebih jernih, kemudian tingkat kristalisasinya lebih bagus, terus warnanya lebih putih, kecepatan menjadi garamnya menjadi kristal lebih cepat,” jelas Ari.
Lebih lanjut, Ari mengetahui bahwa untuk saat ini petambak garam mencari Geoisolator untuk meja garamnya.
“Jadi itu kalau di garam menjadi primadona, dari teman-teman petambak garam itu menjadi primadona dan itu memang sekarang kelompok atau perseorangan sudah mencari sendiri, syukur-syukur ada bantuan biasanya seperti itu,” tandas dia. (*)

Wartawan Mitrapost.com