Mitrapost.com – Hasto Kristiyanto selaku Sekjen PDI Perjuangan mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi ingin menempati posisi sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.
“Itu pernah saya sampaikan di dalam beberapa diskusi, karena ada seorang mantan menteri yang kemudian dihubungi oleh menteri dalam kabinet Bapak Jokowi, yang menyatakan keinginan dari Pak Jokowi untuk menduduki posisi Ketua Umum PDI Perjuangan,” kata Hasto di kantor KPK.
Ia menyinggung baru-baru ini yang terjadi pada Partai Golkar pernah disampaikan kepada publik.
“Itu pernah saya sampaikan ke publik. Dan kemudian melihat apa yang terjadi pada Partai Golkar, yang mula-mula juga ada rumor seperti itu, ternyata itu kan terjadi, maka apa yang disampaikan Bu Megawati Soekarnoputri tersebut, itu adalah benar,” ucapnya.
Hasto menyebut Megawati merupakan sosok yang anti terhadap pihak yang korup, otoriter, dan nepotisme.
“Ketika ada pihak-pihak yang mencoba secara langsung ataupun tidak langsung menggunakan kekuasaannya untuk mencampuri kedaulatan PDI Perjuangan yang dijamin oleh konstitusi, oleh undang-undang, maka seluruh jajaran partai dengan militansi tinggi, dengan pertaruhan jiwa raga, siap untuk membela Bu Mega dengan seluruh gagasan-gagasannya itu sehingga Bu Mega justru menyatakan untuk bersedia menjawab permintaan dari Rakernas ke V yang memohon Bu Mega untuk berkenan jadi Ketua Umum PDI Perjuangan kembali,” ujarnya.
“Karena ide untuk membangun demokrasi, untuk setia pada konstitusi, setia pada jalan demokrasi, setia pada kedaulatan rakyat, ini ada pihak-pihak yang mau mengganggu prinsip-prinsip fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” imbuh dia.
Perlu diketahui sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut ada pihak yang ingin mengambil PDIP. Hal ini pun membuat dirinya enggan pensiun sebagai ketua umum.
“Saya umur 77. Kalau menurut dari peraturan, udah pensiun tahu, ini kamu bla-bla-bla…, ‘Ibu, minta jadi ketua umum lagi’, kalau orang kan seneng banget ya, aku bilang sama Hasto, ‘Gue pikirin dulu ya, To. Gue rasanya kepengin juga ya kumpul sama keluarga’. Ini disuruh jadi ketum lagi, jadi ketum lagi,” kata Megawati.
“Sudah gitu, sekarang ada orang mau ngambil pula PDIP, aih gawat, gile, wartawan tulis, gile. Bilang tuh Adian sama wartawan adik-adik kamu, melempem semua, dia nggak ngerti harga kehormatan, hiyek,” ucap Megawati.
Redaksi Mitrapost.com






