Mitrapost.com – Marah merupakan emosi alami yang kerap dirasakan oleh orang-orang, terutama saat berada di situasi buruk atau merasa dikecewakan. Meski demikian, kemarahan perlu dikendalian karena respon ini bisa berdampak pada kesehatan, khususnya tekanan darah Anda.
Kemarahan dan stres kronis dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, termasuk masalah kardiovaskular akibat tekanan darah tinggi. Lantas, mengapa rasa marah bisa memengaruhi tekanan darah seseorang? Simak penjelasan berikut ini!
Bagaimana kemarahan dan stres memengaruhi tekanan darah?
Saat Anda mengalami kemarahan atau stres, tubuh Anda memicu pelepasan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol ke dalam aliran darah, dilansir Claveland Clinic.
Hormon adrenalin meningkatkan detak jantung dan menyempitkan pembuluh darah, sementara kortisol meningkatkan kadar glukosa dalam darah Anda dan mengubah respons sistem kekebalan tubuh. Perubahan fisiologis ini merupakan bagian dari respons ‘fight or flight’ yang mempersiapkan tubuh untuk menghadapi atau melarikan diri dari ancaman yang dirasakan.
Meskipun respons ini penting, meningkatnya kadar adrenalin dan kortisol dari waktu ke waktu dapat menyebabkan tekanan darah tinggi kronis, karena jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui pembuluh yang menyempit.
Ketegangan kronis pada sistem kardiovaskular Anda ini meningkatkan risiko terkena hipertensi dan kondisi kardiovaskular lainnya.
Salah satu efek langsung dari kemarahan dan stres adalah peningkatan denyut jantung karena jantung memompa lebih banyak darah ke otot dan organ tubuh untuk bereaksi. Namun, peningkatan denyut jantung ini juga memberi lebih banyak tekanan pada pembuluh darah, yang menyebabkan penyempitan. Ketika pembuluh darah menyempit, aliran darah menjadi lebih kuat, sehingga meningkatkan tekanan darah.
Apa yang harus dilakukan?
Mengelola kemarahan dan stres sangat penting untuk menjaga kadar tekanan darah yang sehat dan kesehatan jantung secara keseluruhan. Lakukan beberapa teknik relaksasi untuk meredakan stres dan kemarahan Anda.
Selain itu, lakukan aktivitas fisik secara teratur, membiasakan konsumsi makanan yang sehat dan teratur, tidur yang cukup, dan mencari dukungan dari profesional untuk membantu mengurangi efek negatif stres kronis pada sistem kardiovaskular. Selain itu, lakukan kontrol tekanan darah secara rutin. (*)
Redaksi Mitrapost.com