5 Perkara Penyebab Terhalangnya Doa, Apa Saja?

Mitrapost.com – Setiap orang pasti menginginkan setiap doa yang dipanjatkan terkabul. Doa merupakan amalan untuk menunjukkan penghambaan, serta sebagai media komunikasi antara hamba dengan Tuhannya.

Sebagai umat muslim, sudah seharusnya kita berdoa hanya kepada Allah SWT. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran melalu surat Ghafir ayat 60 agar hambanya senantiasa berdoa pada-Nya.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

Artinyal “Berdoa lah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,”.

Meski demikian, terdapat beberapa perkara yang dapat menghambat tersampaikannya doa kepada Allah SWT, sehingga doa-doa yang telah dipanjatkan tersebut sulit terkabul. Apa saja hal-hal yang bisa menghalangi doa? Simak penjelasan berikut ini!

Konsumsi barang haram

Perkara pertama yang menghalangi doa adalah memakan makanan haram, mengenakan pakaian yang didapatkan dari cara yang haram, serta mencari rezeki dengan jalan yang diharamkan oleh Allah SWT.

Dari hadit riwayat Muslim, “Rasulullah SAW menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku,’ Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan doanya?” (HR Muslim).

Menzalimi orang lain

Selain itu, perbuatan zalim kepada orang lain juga menjadi penyebab terhalangnya doa. Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah SAW bersabda, “Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.”

Oleh sebab itu, dianjurkan umat muslim untuk memohon maaf dengan sesamanya, serta berusaha untuk menyelesaikan masalahnya sesuai yang dijanjikan atau menurut kesepakatan bersama.

Lalai terhadap Allah SWT

Lalai dalam artian meninggalkan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan melakukan apa yang telah dilarang-Nya. Dosa-dosa akibat lalai tersebut bisa menjadi penghalang tersampaikannya doa dari manusia.

Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai,” (HR at-Tirmidzi).

Memutuskan tali silaturahim

Orang-orang yang memutus silaturahim sama saja dengan orang-orang yang lalai terhadap perintah Allah SWT. Oleh sebab itu, sambung silaturahim sebagaimana perintah Allah di dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 1 berikut ini;

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٍ۬ وَٲحِدَةٍ۬ وَخَلَقَ مِنۡہَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡہُمَا رِجَالاً۬ كَثِيرً۬ا وَنِسَآءً۬ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبً۬ا

Artinya: “Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya, dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”

Sikap iri dengki

Iri dengki menyebabkan kebencian yang bisa menghalangi terkabulnya doa. Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling memutuskan hubungan. Wahai hamba-hamba Allah, hendaklah kalian bersaudara. Seorang Muslim tidaklah dihalalkan untuk mendiamkan sesama Muslim lebih dari tiga hari,” (HR Al-Bukhari dan Muslim). (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati