Temanggung Rawan Longsor dan Tanah Amblas, Pelatihan Mitigasi Bencana Dilakukan

Temanggung, Mitrapost.comKabupaten Temanggung rawan mengalami longsor dan tanam amblas. Hal itu karena kontur elevasinya berkisar 20-30 derajat.

Guna meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, Pelatihan Mitigasi Bencana Desa Siaga Berbasis Masyarakat pun digelar.

Wakil Ketua I Bidang Penanggulangan Bencana, Iwan Siswanto mengatakan bahwa kegiatan yang digelar oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Temanggung tersebut diikuti oleh 104 orang peserta yang merupakan perwakilan desa di empat kecamatan, yaitu Bejen, Tretep, Wonoboyo, dan Candiroto.

“Kita tidak berharap adanya bencana, namun ketika bencana itu terjadi, tentu kita bisa lebih siap untuk penanganannya,” jelasnya.

Materi pelatihan yang diberikan mulai dari membentuk dapur umum secara manajerial, pola koordinasi, dan komunikasi dalam kebencanaan.

“Pelatihannya ada indoor dan outdoor. Nanti secara materi akan disampaikan pemaparan yang menyangkut tentang alur komunikasi dan koordinasi. Kemudian, hal-hal yang menjadi kebutuhan dalam sebuah penanganan bencana, sekaligus kita akan praktik langsung untuk penanganannya sampai ke tahap evakuasi,” ujarnya.

Penjabat (Pj) Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo mengatakan bahwa sebagaian wilayah Kabupaten Temanggung, terutama di Kecamatan Candiroto, Bejen, Wonoboyo, dan Tretep berpotensi mengalami bencana tanah longsor sebesar 60 persen pada musim hujan.

“Di Temanggung konturnya secara geografis berbukit-bukit. Untuk itu, bencana seperti tanah longsor, angin puting beliung, dan banjir bandang sering terjadi. Oleh karena itu, hari ini merupakan hal yang luar biasa, bahwa masyarakat ikut serta berperan aktif dalam rangka mitigasi bencana alam,” ujarnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati