Pati, Mitrapost.com – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pati menyoroti adanya fenomena generasi Z dan generasi Milenial yang dinilai tidak betah dengan pekerjaan berat.
Kepala Disnaker Pati, Bambang Agus Yunianto mencontohkan misalnya generasi Z dan generasi Milenial bekerja di salah satu pabrik di Kabupaten Pati selama satu minggu. Apabila merasa berat, maka keputusan terakhir mereka adalah keluar dari pekerjaan tersebut.
“Generasi Z dan generasi Milenial itu fenomena pengennya yang ringan-ringan dapat uang. Jadi kalau dia masuk di Sejin kok terlalu berat satu minggu keluar,” kata Bambang belum lama ini kepada Mitrapost.com.
Selain itu, pihaknya menyebutkan bahwa generasi Z dan Milenial akan terus mencoba mencari pekerjaan yang dirasa nyaman.
“Dia belum nyaman di tempat yang dia pilih,” tambahnya.
Fenomena generasi Z dan Milenial yang sering keluar masuk dunia kerja tersebut, menurutnya, menjadi salah satu penyumbang angka pengangguran di Kabupaten Pati.
“Ada setengah penganggur, ada yang masih cari-cari ya itu termasuk itu juga,” jelasnya.
Pada akhir bulan Agustus, angka pengangguran mencapai angka 4,29 persen. PJ Bupati Pati, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan bahwa angka pengangguran di Kabupaten Pati lebih baik jika dibandingakn dengan Jawa Tengah yang berada di angka 4,39 persen.
“Pengagguran kan 4,29 itu di bawah rata-rata Jawa Tengah yang angkanya lebih tinggi 4,39, Pati bagus lah,” jelasnya. (*)

Wartawan Mitrapost.com