Mitrapost.com – Ada banyak mitos yang melingkupi gunung-gunung di Indonesia. Ini karena gunung dipercayai sebagai tempat tinggal bagi berbagai bentuk mahkluk gaib, hingga menjadi kawasan yang kerap dijadikan sebagai kesepakatan pesugihan.
Oleh sebab itu, pendaki harus mematuhi aturan, termasuk tidak melakukan pantangan-pantangan saat mendaki gunung di Indonesia. Berikut ini beberapa mitos berupa hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat naik gunung.
Larangan berkata kotor
Salah satu pantangan saat berada di gunung adalah berkata kotor atau bicara tidak senonoh. Banyak orang percaya bahwa perkataan kotor bisa mendatangkan malapetaka dan hal buruk bagi yang melakukannya. Misalnya, tersesat di gunung karena disesatkan oleh ‘penunggunya’ atau diganggu oleh makhluk tak kasat mata sepanjang perjalanan.
Larangan beranggotakan ganjil
Mitos selanjutnya adalah larangan mendaki dengan anggota ganjil. Menurut kepercayaan banyak orang, melakukan pendakian dengan jumlah anggota ganjil bisa mendatangkan gangguan makhluk halus. Selain itu, jumlah ganjil sering kali dikaitkan dengan angka sial.
Larangan bersiul
Larangan selanjutnya adalah bersiul. Masih banyak pendaki yang percaya bahwa siulan merupakan panggilan kepada arwah penunggu gunung atau makhluk-makhluk gaib lainnya. Sehingga, bersiul dipercaya bisa menghadirkan arwah-arwah yang sudah meninggal.
Larangan mendaki saat haid
Larangan ini berkembang dari mitos bahwa darah haid perempuan disukai oleh makhluk halus. Sementara itu, gunung dikenal sebagai tempat tinggal berbagai jenis makhluk gaib. Oleh sebab itu, perempuan sebaiknya tidak mendaki gunung saat masa datang bulan agar tidak diganggu setan.
Larangan mengeluh
Pantangan saat mendaki gunung lainnya adalah mengeluh. Menurut mitos, mengeluh karena capek atau lelah saat berada di gunung bisa membuat orang yang mengatakannya merasa perjalanan menjadi semakin lama dan jauh. (*)
Redaksi Mitrapost.com