Sejarah Peringatan Maulid Nabi SAW Ditinjau dari Beberapa Versi

Mitrapost.com – Momen kelahiran Nabi Muhammad SAW diperingati oleh umat Islam sebagai Maulid Nabi. Di tahun 2024, Maulid Nabi SAW jatuh pada tanggal 16 September 2024, sehingga ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional di Indonesia.

Menurut sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah atau 570 Masehi. Di tanggal yang sama pula Rasulullah SAW diangkat menjadi Nabi dan mendapat mukjizat luar biasa dari Allah SWT berupa kitab suci Al-Quran untuk pertama kalinya.

Diriwayatkan Abu Qatadah, Rasulullah SAW bersabda “Itu adalah hari aku dilahirkan, diangkat menjadi Nabi, dan diturunkannya kepadaku Al-Qur’an (pertama kali),” (HR Muslim).

Rasulullah SAW merupakan suri teladan, serta yang memberikan syafaat bagi umatnya di hari akhir nanti. Sehingga, penting bagi umat Islam untuk mengetahui sejarah tentang peringatan kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW untuk meningkatkan kecintaan terhadapnya.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Ahzab ayat 21,

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ ٢١

Artinya: “Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.”

Sejarah Maulid Nabi SAW dalam beberapa versi

Tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW memang belum ada di masa kenabian, namun ada setelah Nabi SAW wafat, dikutip dari DetikHikmah. Terkait kapan pertama kali Maulid Nabi SAW peringati, terdapat versi yang berbeda dari beberapa pendapat.

Versi pertama menyebutkan bahwa perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali dilakukan oleh kalangan Dinasti Ubaid (Fathimi) di Mesir yang berhaluan Syiah Ismailiyah (Fafidhah). Dinasti ini berkuasa di Mesir pada 362-567 Hijriyah.

Tak hanya peringatan Maulid Nabi, mereka juga melakukan perayaan lainnya, seperti hari Asyura, perayaan Maulid Ali, Maulid Hasan, Maulid Husain, Maulid Fatimah, dan lainnya.

Versi kedua menyebutkan awal mula perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW berasal dari kalangan ahlus sunnah oleh Gubernur Irbil di wilayah Irak, Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri. Muzhaffar mengundang para ulama, ahli tasawuf, ahli ilmu, dan seluruh rakyatnya di peringatan Maulid Nabi SAW. Mereka disambut dengan hidangan, hadiah, dan sedekah untuk fakir-miskin.

Menurut versi terakhir, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali diadakan oleh Sultan Shalahuddin Al Ayyubi atau Muhammad Al Fatih. Tujuannya, meningkatkan semangat jihad kaum Muslimin dalam rangka menghadapi Perang Salib melawan kaum Salibis dari Eropa, dan merebut Yerusalem. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati

Berita Terkait