Mengenal Tradisi Meron Sukolilo, 13 Gunungan Diarak 

Pati, Mitrapost.com – Kecamatan Sukolilo di Kabupaten Pati Jawa Tengah tengah menggelar tradisi Meron, Selasa (17/09/2024) siang. Sejumlah 13 Gunungan Meron atau Gunungan diarak menuju Masjid Baitul Yaqin.

Diketahui, Tradisi Meron merupakan tradisi tahunan yang selalu digelar oleh masyarakat Sukolilo. Tradisi Meron ini sudah ada pada ratusan tahun yang lalu.

“Bahwasanya Meron ini sudah ratusan tahun yang lalu,” kata Triyono Sekretaris Tradisi Meron.

Pantauan Mitrapost.com di Kecamatan Sukolilo pada pukul 12.21 WIB di atas Gunungan Meron ada berbagai rangkaian, namun yang mencuri pandangan yakni ayam jago yang bertengger. Warnanya ada dua yaitu hitam dan putih.

Triyono menjelaskan ayam jago yang berwarna putih merupakan dari kepala desa. Sedangkan untuk ayam jago berwarna hitam dari perangkat desa. Adapun yang berbentuk Ka’bah dari Moden.

“Kalau dari kepala desa dia itu mahkotanya ayam warnanya putih, kemudian dari modennya itu berupa Ka’bah (ada dua modem berupa Ka’bah), kemudian perangkat yang lain ayam berwarna hitam,” jelasnya.

Dikatakan Triyono, Tradisi Meron sudah berjalan secara turun-temurun. Namun cerita secara singkat, pihaknya menambahkan dulunya ada Prajurit Mataram yang singgah usai menyerang Pragolo Pati.

Saat singgah, Triyono melanjutkan, bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kemudian dengan persinggah di Sukolilo, Prajurit Mataram yang singgah tersebut melakukan kegiatan yang bernama Meron.

“Tradisi ini bermula dari prajurit Mataram yang singgah usai menyerang di Pragolo Pati. Para prajurit singgah di Sukolilo bertepatan acara maulid Nabi. Kalau di Mataram itu Sekaten kemudian mereka menggelar tradisi di sini dengan nama Meron. Memper Keraton atau hampir sama dengan Keraton,” jelasnya.

Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan untuk saat ini Tradisi Meron telah ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda oleh Kemendikbud Ristek sekaligus telah ditetapkan sebagai kekayaan intelektual komunal oleh Kemenkumham.

“Meron itu ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dari Kemendikbud Ristek kemudian juga ditetapkan sebagai kekayaan intelektual komunal oleh Kemenkumham jadi ada dua sertifikat yang kita peroleh yang diakui oleh tingkat Nasional,” tutupnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati