Umat Muslim, Hindari Dosa-dosa Terbesar Berikut Ini!

Mitrapost.com – Manusia memang tak luput dari kesalahan maupun dosa-doa. Oleh sebab itu, dianjurkan untuk selalu memohon ampun kepada Allah SWT, kapan pun dan dimana pun berada agar dihapuskan segala dosa-doa, baik yang disengaja maupun tak disengaja.

Namun, perlu diketahui bahwa ada beberapa dosa-dosa yang sangat besar. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW dalam salah satu hadits yang menyebutkan beberapa dosa besar tersebut, diantaranya adalah syirik, durhaka kepada orang tua, berkata bohong dan bersaksi palsu.

Dari Abu Bakrah Nufai’ bin al-Hârits ra, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Maukah aku beritahukan kepadamu dosa besar yang paling besar?’ Beliau bertanya tiga kali, kemudian kami (para Sahabat) menjawab, ‘Tentu, wahai Rasûlullâh’. Nabi SAW bersabda, ‘Menyekutukan Allâh dan durhaka kepada kedua orang tua,’. Awalnya Beliau bersandar kemudian duduk dan bersabda, ‘Serta camkanlah, juga perkataan bohong dan saksi palsu.’ Nabi selalu mengulanginya sehingga kami berkata (dalam hati kami), ‘Semoga Beliau diam’.”

Menyekutukan Allah

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, “Syirik ada dua macam; pertama syirik dalam Rubûbiyyah, yaitu menetapkan adanya sekutu bagi Allah yang mengatur alam semesta, sebagaimana firman-Nya;

قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ لَا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَمَا لَهُمْ فِيهِمَا مِنْ شِرْكٍ وَمَا لَهُ مِنْهُمْ مِنْ ظَهِيرٍ

Artinya: Katakanlah (Muhammad): ‘Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai ilah) selain Allah! Mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat dzarrah pun di langit dan di bumi, dan mereka sama sekali tidak mempunyai peran serta dalam (penciptaan) langit dan bumi dan tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya,’ (Saba’/34:22).

Kedua, syirik dalam ulûhiyyah, yaitu beribadah (berdoa) kepada selain Allah, baik dalam bentuk doa ibadah maupun doa masalah.”

Allâh Azza wa Jalla berfirman dalam surat Yunus ayat 106-107,

وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ ۖ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ ﴿١٠٦﴾ وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ ۚ يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۚ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Artinya: “Dan janganlah engkau menyembah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi bencana kepadamu selain Allâh, sebab jika engkau lakukan (yang demikian) itu, maka sesungguhnya engkau termasuk orang-orang zhalim. Dan jika Allâh menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allâh menghendaki kebaikan bagimu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Durhaka kepada orang tua

Allâh Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Isra ayat 23,

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Artinya: “Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepadamu jangan-lah kamu beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya.Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di dalam pemeliharaan-mu maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya.Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”

Allah SWT juga berfirman dalam surat Luqman ayat 14-15,

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ ﴿١٤﴾ وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu mempersekutukan sesuatu dengan Aku yang tidak ada pengetahuanmu tentangnya maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan cara yang baik dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku-lah tempat kembalimu, maka Aku beritahukan kepada-mu apa yang telah kamu kerjakan.”

Berdusta dan bersaksi palsu

Rasulullah SAW menyebutkan ciri-ciri orang munafik, “Ciri-ciri orang munafik itu ada tiga: Jika berkata ia berdusta, jika berjanji ia menyelisihinya, dan jika diberi amanah ia khianat.”

Rasulullah SAW juga bersabda untuk menjauhi orang-orang yang berbuat dusta karena dusta mengantarkan pada kejahatan, “Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong).” (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati