Pati, Mitrapost.com – Meron Sukolilo telah menjadi tradisi tahunan yang memikat warga luar Sukolilo. Adanya tradisi tersebut, khususnya di daerah Sukolilo harus dapat membawa kerukunan serta tali persaudaraan semakin erat.
Diberitakan sebelumnya, bahwa telah terjadi pengeroyokan yang menewaskan seorang laki-laki muda pada Kamis (12/09/2024) malam di Sukolilo. Korban tersebut bernama Damas Adi Prasetyo, 22 tahun, dan satu temannya bernama Helmi Saputra mengalami luka-luka.
Adanya kejadian tersebut, Sekretaris Panitia Meron Sukolilo Triyono berharap dengan adanya Meron yang digelar Kemarin Selasa (17/09/2024) dapat membuat kerukunan semakin erat.
“Harapan kita kedepan setiap event ini membawa kerukunan antar warga supaya tidak terjadi gesekan-gesekan dan lain sebagainya,” ujarnya.
Namun apabila ada konflik, pihaknya juga berpesan untuk selalu menyelesaikan dengan hati yang tenang dan pikiran yang dingin.
Triyono menambahkan, adanya event seperti Meron Sukolilo dapat menambah citra Sukolilo menjadi lebih baik lagi.
“Ke depan itu di Sukolilo ini sebelumnya kan ada daerah yang agak rawan terkait konflik antar warga antar pemuda dan lain sebagainya tetapi sebelumnya ada event-event bagus untuk kebudayaan,” ungkapnya.
Selanjutnya, pihaknya juga menggandeng anak muda untuk selalu menciptakan kerukunan serta melestarikan tradisi Meron Sukolilo. Jangan sampai tradisi tersebut tergerus oleh zaman.
“Kita menggaet anak-anak muda yang seperti itu supaya paham terkait dengan kebudayaan Meron disini supaya dilestarikan kedepan,” kata dia.
Sementara itu, Pj Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko juga menitipkan pesan apabila masyarakat menemui konflik untuk selalu mengedepankan musyawarah.
“Musyawarah dengan hati yang dingin itulah yang saya harapkan dari masyarakat Sukolilo dan Pati pada umumnya,” tutup Sujarwanto. (*)

Wartawan Mitrapost.com