Pengasuh Ponpes Cabuli Santriwati di Cilacap

Mitrapost.com – Pengasuh salah satu pondok pesantren (Ponpes) mencabuli santriwatinya di Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap.

Orang tua salah satu korban, MK mengungkapkan bahwa anaknya baru memberanikan diri untuk bercerita usai peristiwa yang terjadi beberapa tahun silam itu.

Korban menceritakan kejadian nahas setelah tidak menjadi santri pondok. Saat itu, dirinya masih duduk di bangku SMA kelas 3.

“Kejadiannya itu waktu anak saya kelas 3 SMA. Sekarang sudah kuliah semester 3. Di pondok itu 3 tahun sejak kelas 1 SMA. Anak saya usia 20 tahun,” kata dia.

Berdasarkan informasi dari masyarakat, jumlah korbannya sangat banyak, namun ia tidak menyangka jika anaknya ikut menjadi korban.

“Informasi dari masyarakat banyak (korban) tapi saya tidak tahu apa anak saya jadi korban. Ternyata waktu pulang (kuliah) kemarin anak saya termasuk di dalamnya ikut jadi korban pelecehan seksual,” beber dia.

MK menjelaskan saat pencabulan terjadi, anaknya serasa dihipnotis oleh pengasuh ponpes yang dipanggil Abah tersebut.

“Ceritanya di dalam pondok Pak Kiai tersebut, saat kejadian anak saya kaya terhipnotis gitu, tidak sadar dengan dirinya sendiri,” jelasnya.

“Kemarin saya tanya sudah diapain, (menjelaskan tindakan pencabulan) kiai tersebut. Dipeluk juga, sampai-sampai alat kelamin anak saya katanya sakit. Tapi tidak tahu secara benarnya karena tidak sadar,” ungkapnya.

Pencabulan ini terjadi berulang kali, dengan tempat dan waktu yang berbeda. Pihaknya kini telah melaporkan tindakan tersebut ke Polresta Cilacap.

“Anak saya pernah dilecehkan waktu di dapur, terus waktu bikin kopi juga, setelah di ruangannya melakukan pelecehannya. Yang jelas anak saya tidak sadar waktu diperlakukan seperti itu kaya dihipnotis. Intinya lebih dari satu kali,” ujar dia.

“Saya tidak terima, orang tersebut harus dihukum. Bagaimana pun saya selaku orangtua tidak terima,” tegasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Cilacap, Kompol Guntar Arif Setyoko memberikan konfirmasi terkait pengasuh ponpes yang kena dugaan tindak pidana kekerasan seksual (TPKS).

“Memang benar bahwa saat ini kami menerima laporan dari beberapa santri dan mantan santriwati yang ada di salah satu pondok pesantren di Cilacap. Laporan itu terkait dengan adanya dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh pengasuh pondok pesantren,” katanya.

Kasus tersebut masih dalam penyelidikan, hingga saat ini sudah ada lima santri yang diduga menjadi korban.

“Sampai saat ini yang datang melapor ada lima. Setelah menerima laporan kami lakukan pemeriksaan untuk kita dalami, apakah dari beberapa pelapor ada kemungkinan korban lain,” ujarnya.

“Karena ini ada di lingkungan pondok pesantren yang jumlah santriwatinya lumayan banyak. Dari keterangan pelapor kemungkinan ada korban lain. Pelaku salah satu pengasuh di pondok pesantren,” katanya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati