Mitrapost.com – Hari senin juga memiliki keistimewaan dalam agama Islam. Oleh sebab itu, dianjurkan umat muslim melakukan amalan-amalan terpuji dan memperbanyak memohon ampunan kepada Allah SWT di hari tersebut.
Hal ini perlu dilakukan lantaran catatan amalan manusia akan dibuka pada hari Senin, serta Allah SWT juga akan memberikan ampunannya pada hari tersebut. Untuk selengkapnya, simak penjelasan berikut ini!
Keistimewaan hari Senin
Seperti hari-hari lainnya, Senin juga memiliki keistimewaan bagi umat Islam. Pada hari senini, Allah SWT akan membuka pintu-pintu surga, serta melihat amalan mingguan semua manusia. Selain itu, Allah SWT juga akan memberikan ampunan di hari tersebut.
Dari Abu Hurairah ra secara marfu’, Nabi SAW bersabda, “Amalan-amalan akan diperlihatkan pada setiap Kamis atau Senin. Kemudian Allah SWT akan memberi ampunan pada hari itu kepada setiap orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, kecuali seseorang yang antara dirinya dan saudaranya terdapat permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tunggulah kedua orang ini hingga keduanya berdamai’.”
Selain itu, disebutkan pula, “Akan dipaparkan semua amal perbuatan pada setiap hari Kamis dan Senin,” (HR Muslim).
Rasulullah SAW juga mengajarkan umatnya untuk puasa sunah setiap Senin dan Kamis. Beliau bersabda, “Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa,” (HR Tirmidzi. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib).
Dalam hadits lainnya, Aisyah RA mengatakan, “Rasulullah SAW selalu menunggu-nunggu saat berpuasa pada hari Senin dan Kamis,” (HR Ahmad).
Selain itu, terdapat salah satu pintu surga yang dikhususkan untuk hamba Allah SWT yang gemar berpuasa. Imam besar ahlussunnah wal jamaah, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berdasarkan hadits dalam kitab ‘Hadil Arwah ila Biladil Afrah’ menyebutkan pintu tersebut bernama ‘Rayyan’.
Rasulullah SAW bersabda, “Di surga terdapat delapan pintu. Salah satu pintunya bernama Rayyan. Tak ada seorang pun boleh memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa,” (HR Bukhari, Muslim, At Tirmidzi, An-Nasa’i, Ahmad, dan Ibnu Abi Dunya). (*)
Redaksi Mitrapost.com






