Mitrapost.com – Setelah alam kehidupan di dunia, setiap manusia akan merasakan alam barzah setelah meninggal dan sebelum dibangkitkan pada hari kiamat nanti. Kondisi alam barzah atau alam kubur ini didapatkan sesuai dengan amalan-amalan di dunia.
Lantas, bagaimana kondisi alam barzah atau alam kubur, menurut hadits? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
Bagaimana gambaran alam barzah?
Dilansir dari DetikHikmah, orang beriman akan mendapatkan kenikmatan kubur, berupa cahaya yang terang dan tempat yang lapang. Sementara itu, mereka yang tidak cukup melakukan amalan di dunia akan diganjar dengan kesempitan kubur, pengap, dan gelap sampai kiamat tiba.
Selain itu, setelah manusia sampai di alam kubur, mereka akan didatangi oleh dua malaikat, yakni Munkar dan Nakir yang akan bertanya kepada ruh tersebut.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, “Ketika mayat atau salah satu dari kalian telah dikubur, ia akan didatangi oleh dua malaikat berkulit hitam dan bermata biru. Yang satu bernama Munkar dan yang satunya lagi bernama Nakir. Mereka bertanya, ‘Apa yang kamu katakan tentang orang ini?’ la menjawab dengan benar, ‘Dia adalah hamba sekaligus rasul utusan Allah. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba sekaligus rasul utusan-Nya’,”
“Kedua malaikat tersebut berkata, ‘Kami tahu bahwa kamu akan menjawab seperti itu.’ Setelah itu, kuburnya dilapangkan seluas 70 hasta dikali 70 hasta dan diberi penerangan cahaya. Malaikat Munkar dan Nakir berkata: ‘Tidurlah.’ la berkata: ‘Aku ingin pulang kepada keluargaku untuk menyampaikan kabar gembira ini kepada mereka’,”
“Malaikat Munkar dan Nakir berkata, ‘Tidurlah seperti pengantin baru yang hanya mau dibangunkan oleh anggota keluarganya yang tercinta sampai Allah membangkitkannya kembali dari tempat tidurnya tersebut. Sebaliknya, dengan orang munafik. Ketika ditanya apakah ia mengenal Nabi Muhammad, ia akan menjawab, ‘Aku tidak tahu. Aku hanya mengenalnya seperti yang dikatakan orang-orang’,”
“Malaikat Munkar dan Nakir berkata, ‘Kami sudah tahu bahwa kamu akan menjawab seperti itu.’ Lalu, mereka menyuruh bumi untuk mengimpitnya sehingga tulang-tulang rusuknya remuk. Dan, ia terus tersiksa sampai Allah membangkitkannya dari tempatnya tersebut” (HR Tirmidzi)
Selain itu, menurut Imam Al-Ghazali dari Al-Barra bin Azib bahwa Nabi Muhammad SAW menghadiri pemakaman salah seorang dari kaum Anshar. Rasulullah SAW duduk dekat kuburannya seraya menundukkan kepalanya, lalu berucap tiga kali, “Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur’,”
“Kemudian Nabi SAW berkata lagi, ‘Sesungguhnya ketika seorang beriman pergi ke akhirat, Allah mengutus kepadanya malaikat-malaikat dengan wajah bagaikan matahari membawa kain kafan dan minyak wangi. Kemudian, mereka duduk sejauh mata memandang. Pada saat ruhnya keluar, setiap malaikat yang ada di langit dan di bumi berdoa untuknya. Kemudian, pintu-pintu gerbang langit dibuka dan setiap pintu itu seakan-akan senang menyambutnya’,”
“Ketika ruhnya naik, dikatakan, ‘Ya Allah! Inilah hamba-Mu si Fulan!’ Akan tetapi, Allah SWT berfirman, ‘Kembalikanklah dia dan beritahukan kepadanya tentang kemuliaan yang telah Ku persiapkan untuknya. Sebab, demikianlah yang Aku janjikan kepadanya. Kembalikan kamu.’ Dan orang yang meninggal tetap mendengar derap sandal mereka (para pelayat) ketika mereka beranjak dari pekuburan’,”
Rasulullah SAW melanjutkan sabdanya, “Kemudian akan ditanyakan, ‘Wahai manusia, siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa nabimu?’ Dan dia akan menjawab, ‘Tuhanku adalah Allah, agamaku Islam, dan nabiku Muhammad SAW,’ Lalu, kedua malaikat tersebut membentaknya dengan sangat keras dan inilah cobaan terakhir yang dikenakan atas orang tersebut. Namun, setelah dia mengucapkan kata-kata tersebut, terdengarlah seruan: ‘Engkau telah menjawab dengan benar!’ Dan inilah makna firman Allah SWT, ‘Allah meneguhkan mereka yang beriman dengan perkataan yang kokoh.” (*)
Redaksi Mitrapost.com