Semarang, Mitrapost.com – Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi pembaca. Jika anda mengalami depresi dan berkecenderungan untuk bunuh diri segera cerita kepada keluarga, dan pergi ke psikolog atau psikiater.
Keluarga mahasiswa di Semarang yang ditemukan bunuh diri membantah bahwa korban terlilit pinjaman online (Pinjol).
Sebelumnya, mahasiswa ditemukan tewas usai bunuh diri di kamar kosnya, Gang Pisang Kelurahan Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang.
Kakak kandung korban, Dedi (27) mengungkapkan bahwa pihaknya kecewa atas kabar yang beredar.
“Terkait informasi yang beredar di Tiktok, di Twitter, saya bener-bener kecewa ke orang yang menyebarkan berita yang tidak valid, itu gosip yang menyatakan adik saya bunuh diri gara-gara pinjol,” kata Dedi, dikutip dari Detik News, pada Sabtu (5/10/2024).
Setelah mengetahui adanya kejadian itu, Dedi langsung datang ke rumah sakit dan menemui pihak kepolisian.
“Polisi dan forensik mengatakan memang pure bunuh diri. Alasan untuk bunuh diri itu kita dari keluarga sama sekali nggak ada yang tahu kenapa bisa bunuh diri. Tetapi memang ada surat ditinggalin,” beber dia.
“Untuk pinjol, adik saya nggak pernah pinjol. Bahkan adik saya bendahara dan dipercaya megang duit Rp 16 juta, karena anak ini benar-benar nggak neko-neko, dan pada akhirnya uang itu memang kembali,” imbuh Dedi.
Pihak kepolisian dan Dedi menyebut telah memeriksa gawai korban dan tidak menemukan adanya aplikasi pinjol.
“Saya kan juga ingin validasi, apakah benar adik saya pinjol. Ternyata nggak benar, itu hoax yang terkait pinjol,” tegasnya.
Dedi mengatakan korban merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, yang tidak pernah kekurangan uang.
“Sampai sekarang aku sebagai abang masih penuh tanda tanya, maksud dia gimana. Sementara kalau di keluarga itu benar-benar pure baik-baik aja. Anaknya itu pendiam, jarang ngomong terus tertutup dan harus kita ajak ngobrol,” ungkapnya.
“Suka game, main game, tapi untuk terkait keuangan adik saya itu benar-benar mencukupi. Dalam konteks nggak pernah kekurangan. Saya sebagai abang menyaksikan itu orang tua selalu memberikan kiriman yang benar-benar mencukupi, bahkan lebih,” lanjutnya.
Dedi juga menjelaskan baru-baru ini korban tegah mendaftar di aplikasi pengantar makanan.
“Aku awalnya nggak tahu. Sama sekali enggak tahu dan ternyata dia daftar Shopeefood dan menarik Shopeefood sudah satu bulan lamanya dan aku kecewa. Karena pertanyaan aku, duit itu benar-benar mencukupi, tapi kenapa bisa narik Shopeefood, itu pertanyaan saya,” jelasnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com